Assalammualaikum
Warrahmatullahi Wabarakatuh
Memang benar apa yang dikatakan orang dulu, bahwa kalau masih
rezeki tak akan kemana. Tapi menurutku hal tersebut terjadi bukan karena hal
tersebut saja tapi ada faktor x yang luput dari perhatian kita.
Ini terjadi ketika aku traveling ke Bangkok, Thailand
beberapa bulan lalu tepatnya dibulan Mei 2017. Pagi itu adalah hari terakhir
aku di Bangkok karena sore harinya aku akan kembali ke negara tercinta,
Indonesia. Karena penasaran dengan Ice Cream Kitkat dan Milo yang belum ada di
Indonesia, aku dan Ita pergi ke Sevel yang lumayan agak jauh dari penginapan
kami, mungkin sekitar 700 meter... kira2 jauh gak??? Kebiasaan naik motor
disini jalan kaki jadi berasa jauh...xixixi. Setibanya di Sevel cuma beli Ice
Cream dan makan ditempat, kebetulan disamping Sevel ada pangkalan ojek seperti
di Indonesia karena masih pagi jadi para tukang ojek itu belum ada, hanya
terlihat seorang bapak yang sedang duduk asik merokok di bangku yang tidak jauh
dari kami. Hanya Ita yang beli Ice Cream, aku cuma nyicip aja karena kebetulan
moodku tidak mendukung untuk makan ice cream, eh... tapi apa bukan karena bath
yang tinggal dikit yaaa >.<, after finished we back to Hostel.
Ita dan Wulan harus berangkat terlebih dahulu menuju Airport
karena memang jadwal pesawat kita yang berbeda, sedangkan aku, Mama, dan Bu
Admi belakangan, kita masih harus cari squishy buat Amanda anaknya Bu Admi yang
Alhamdulillahnya setelah pencarian yang cukup menyita selama 5 hari kita di
Thailand, aku menemukan tempat jual squishy yang kebetulan squishy yang dicari
dijual disana yaitu di Mall Rama 9. Setelah mengantarkan Ita dan Wulan naik
grab untuk menuju ke Don Muaeng Aiport, kembalilah aku ke kamar untuk
melanjutkan packing yang belum selesai, jadi rencananya aku mau selesaikan
packing trus simpan koper di resepsionis, trus cus ke Mall Rama 9 untuk beli
squishy sekalian makan siang kebetulan saat searching ada stand makanan halal
disana, senang deh... hihihi.
Nah, ujian itu datang saat mencari dompet ternyata tidak
ketemu, mau menghubungi Ita karena dia saksi dimana dompet itu terlihat
terakhir kalinya tapi aku tidak bisa menghubunginya karena dia tidak pakai
paket di Thailand, hanya aku saja yang pakai dan kemudian aku tethering mereka.
Panik... pusing... deg-degan sudah tidak bisa diungkapkan lagi karena semua
kartu dan uang ada disana, teringat bahwa tadi pagi saat ke Sevel aku bawa
dompet dan lupa apakah aku bawa kembali atau tidak, kecerobohanku..T_T.
Langsung tanpa buang waktu aku langsung lari ke Sevel menerobos gerimis yang
sudah agak lebat, sepanjang jalan hanya mohon ampun dan pertolongan kepada
Allah SWT semoga dompet tersebut ketemu. Sampai di Sevel, aku langsung masuk
dan bertanya dengan kasir dengan bahasa tubuh karena mereka gak bisa bahasa
Inggris. Muka sedih dan panik yang terlihat membuat seorang kasih sepertinya
sadar akan sesuatu, diapun mengajak keluar dan kami pun menuju pangkalan ojek
disamping Sevel. Aku tersadar bahwa aku tadi menaruh dompetku di bangku panjang
yang ada ditempat tersebut. Kasir tersebutpun berdialog kpd seorang tukang ojek
yang ada (kita sebut saja Bapak A). Bapak A melihatku dan tatapannya seperti
mengatakan tenang aku tahu dompetmu ada dimana dan beliau pun pergi menggunakan
sepeda motornya entah kemana. Bapak A kembali dengan seorang bapak (kita sebut
saja Bapak B) yang aku ingat kita bertemu saat pagi dan Alhamdulillah Bapak B
membawa dompetku. Masya Allah, Bapak B menemukannya dan menyimpannya serta
memberi tahukan kasir Sevel kalau nanti ada yang mencarinya. Hujan yang sudah
mulai reda, mengantarkan aku kembali –ke hostel dengan sebelumnya mengucapkan
terima kasih berkali-kali kepada bapak-bapak tersebut, dan sepertinyapun mereka
berpesan kepadaku untuk menjaga barang-barangku dengan baik, sepertinya
yaaaa....:D karena mereka menggunakan bahasa thai tapi melihat raut muka
sepertinya begitu...hihihi.
Alhamdulillah, selalu ada kebaikan dimana-mana bahkan
dinegara yang bahasanyapun tidak kita mengerti. Tapi satu hal yang perlu kita
yakini bahwa setiap manusia itu pada dasarnya baik dan dimanapun pasti ada
orang baik yang bersedia menolong kita, siapapun kita. Jangan pernah meragukan
hal tersebut, dan hal yang mungkin luput kita sadari bahwa mungkin ini adalah
hasil dari kebaikan kita menolong orang lain di masa lalu, atau mungkin orang
tua kita yang akhirnya kita nikmati. Jadi berbuatlah baik dihidup kita,
dimanapun kita, karena kita tidak akan pernah tahu bahwa suatu saat akan ada
orang lain yang akan berbuat baik kepada kita.
"You kindness will be helper you next" ~ Athina
Wassalammualaikum
Warrahmatullahi Wabarakatuh
Thin 9
January, 3rd
2018
Disela-sela
meeting yang membuat muka mengkerut, Sensa Hotel - Bandung