Selasa, 18 Maret 2014
Assalammualaikum…….
Ini post yang ke-2 setelah lama vakum, kali ini saya mau
cerita tentang kehidupan perkantoran yang menurut saya sih sangat….sangat
membosankan dan menyebalkan. Maklum karena sebelum kerja di perusahaan saya
adalah seorang guru SMP di salah satu sekolah swasta yang ada di daerh
Tangerang yang notabennya selalu dikelilingi oleh anak2, that’s fun. Sekarang harus
berhadapat dengan laptop sepanjang hari . Sebenarnya ini adalah resiko dari
sebuah pilihan yang telah saya pilih. So, harus saya terima dengan ikhlas.
Nah post saya yg kedua ini akan saya ceritakan perjalanan
hidup saya selama kerja sampai saya berlabuh untuk kesekian kali dan akhirnya
menjadi pegawai kantoran. Pada saat saya memilih untuk menjadi pegawai kantoran
sebenarnya banyak yang menyayangkan karena mereka berfikir bahwa wanita lebih
baik menjadi seorang guru daripada menjadi pegawai kantoran. Sebenarnya bukan
karena saya tidak suka deng profsi sebagai seorang guru tapi keadaan yang
memaksa.
Kenapa saya bilang keadaan yang memaksa? Jadi gini, saya
adalah seorang sarjana computer dari sebuah Universitas swasta yang tidak
terkenal yang berada di Tangerang dan saya berprofesi sebagai guru bidang studi
yang tdak ada hubungan dengan IT. Bayangkan, bagaimana saya merasa kuliah saya
sia-sia T_T(walaupun sebenarnya tidak ada yang sia-sia di dunia). Saya sudah mengabdi selama hamper 5 tahun di
sekolah tersebut, tapi tidak ada peningkatan dari segi ilmu IT. Walaupun jujur,
sebenarnya saya merasa tak mampu untuk menjadi seorang IT, kampus saya tak
memberikan hal-hal baik dari segi tenaga pendidik maupun fasilitas.
Sangat disayangkan memang, saya merasa 4 tahun saya kuliah
IT tapi tidak berkompeten disana. Tapi mau bagaimana lagi nasi telah menjadi
bubur, waktu tak kan kembali berulang . saat ini saya hanya berusaha mengasah
kemampuan yang saya mampu walaupun itu hanya dalam satu hal yang pasti masih
dalam ruang lingkup IT.
Setelah saya resign dari sekolah pertengahan tahun 2013 bertepatan pada tahun
ajaran baru tahun 2013/2014 karena ada tawaran bekerja di perusahaan kontraktor
dengan gaji yang besar untuk ukuran S1
atau mungkin bagi saya. Akhirnya setelah pembagian rapor (karena saya seorang
wali kelas) itulah hari terakhir saya menjadi seorang guru…. Sedih itu pasti
karena walaupun saya akan beralih profesi , tidak tau mengapa dihati saya tetap
ingin menjadi seorang guru.
Fase perubahan itu dating, kepastian tawaran pekerjaan di
perusahaan kontraktor itu tak berujung dengan kerja sampai waktu 2 bulan. Kesal
sekali saat itu, bagaimana tidak pengeluaran terus berjalan sedangkan
pemasukkan tidak ada, sebenarnya selain menjadi guru sekolah saya juga
merupakan guru privat. Alhamdulillah masih ada pemasukkan walaupun pas-pasan
memang jalannya Allah saya harus menjalani dengan ikhlas.
Akhirnya Bulan Agustus saya mendapat kejelasan dan akhirnya
saya masuk kerja. Kesan pertama saya dating ke kantor …..Huuuft. tidak sesuai
dengan yang dibayangkan, ternyata karyawannya sedikit dan sehari2 saya hanya
bertiga, satu rekan kerja dan satu OB. Kantornya juga merupakan kantor sewaan
yang luasnya sekitar 100 m terdapat dilantai 3 gedung tersebut. Dan lagi gedung
tersebut merupakan gedung yang tidak terlalu aktif jadi kebayangkan sunyi,
senyap di dalam kantor. Tapi saya coba untuk menjalani , waktu sebulan pun
berlalu tak ada tanda-tanda akan gajian. Kebayangkan bagaimana resahnya
akhirnya saya tetap bertahan sampai bulan kedua berlalu saya pun mulai resah
bayangkan ongkos yang saya keluarkan untuk mencapai kantor yang ada di kawasan
MT. Haryono ini lumayan menyita bensin. Ternyata perusahaan yang memang
merupakan perusahaan gabungan ini sedang mengalami permasalahan yang serius
mengenai internalnya. Akhirnya saya
digaji walaupun tidak ada seperlimanya, kesabaran di uji. Dengan janji sisanya
akan diberikan, sya tetap menjalankan rutinitas tapi ketidakpastian perusahaan
membuat saya tutp buku dengan perusahaan tersebut.
Setelah menganggur lagi satu bulan, saya mendapat pekerjaan
lagi di perusahaan kontraktor juga dengan gaji setengah dari gaji yang dulu,
karena lebih nyantai dan lebih dekat jadi saya ambil deh. Disini pun tidak lama
hanya 3 bulan karena perusahaannya bangkrut. Nasib…….
Segala usaha sudah dijalani mulai dari masuk Jobstreet.com
atau cari-cari via internet sampai berfikir untuk buka usaha saja. Tapi akhirnya
peluang itu datang, setelah menganggur kesekian kalinya, ada orang tua murid
privat yang menawarkan pekerjaan disalah satu perusahaan BUMN tapi saya bekerja
melalui outsourching, sebenarnya sih saya disuruh untuk melamar langsung di
perusahaan tersebut nanti pada saat saya lulus psikotes dan TOEFL maka akan
dibantu. Tapi saya masih tidak PD dengan TOEFL saya, jadi saya tidak mencoba
dulu deh…..sayang sih tapi yaa sudahlah.
Kita lanjut….Akhirnya saya masuk perusahaan ini, akhirnya
pegawai kantoran duduk di depan laptop berasa keren…^_^. Tapi, ternyata diluar
dugaan hari pertama rasanya ingin langsung berhenti……Argggh.
Mau tau kenapa? Tunggu yaaa, dipostingan berikutnyaa disini.