Minggu, November 30, 2014

MERANGKAI CINTA KEPADA ALLAH SWT

Assalammualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, begitu besar nikmat yang Allah limpahkan kepadaku. Begitu aku merasa butuh maka Allah langsung memberikan jawaban dengan hal-hal disekitar. Seperti langsung diingatkan oleh teman atau ikut ta’lim yang dalam isi materinya ternyata berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi. Masya Allah... Allahu Akbar, begitu berlimpah nikmat yang Engkau berikan Ya Rabb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT beserta kekasih-Nya Nabi Muhammad SAW, hari ini aku mendapat begitu banyak ilmu. Hari ini tepatnya tanggal 28 Nopember 2014, ada ta’lim muslimah dikantor dengan tema ‘Merangkai Cinta Kepada Allah SWT’. Karena tidak baik kalau ilmu yang baik kita pendam sendiri maka aku akan mencoba menulis sedikit materi yang aku terima. Mudah-mudahan dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal A’lamin.




Dalam materi yang disampaikan ustadzah Syasya dari Daurit Tauhid Jakarta yang berjudul “Merangkai Cinta Kepada Allah SWT”, ada beberapa poin yang akan saya tulis, yaitu sebagai berikut :


* Poin-poin 10 sebab-sebab dicintai oleh Allah SWT, yaitu:


  1. Membaca Al-Qur’an
  2. Melaksanakan shalat sunnah setelah shalat fardhu.
  3. Membiasakan berdzikir.
  4. Mendahulukan cinta kepada Allah SWT.
  5. Menyebut asma Allah.
  6. Merasakan kebaikan dan kenikmatan yang dikaruniakan oleh Allah SWT baik yang tampak maupun tidak.
  7. Menyerahkan hati seluruhnya kepada Allah SWT.
  8. Bermunajat dan menyendiri ditengah malam.
  9. Bergaul dengan orang-orang yang benar-benar mencintai Allah SWT.
  10. Menghindar dari hal-hal yang menghalangi hati untuk mengingat Allah SWT.

      

* Surah Ali – Imran ayat 31

Katakanlah (Muhammad),”Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.


* Surah Al-Anfal ayat 2-4

Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal. (yaitu) orang-orang yang melaksanakan shalat dan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka yang memperoleh derajat (tinggi) disisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.


* Shalat Tahajud adalah shalat yang utama dibandingkan shalat-shalat yang lain (Surat Al-isra’ : 75-85).


* Shalat Subuh dan Isya merupakan shalat yang paling berat bagi orang-orang MUNAFIK, seperti terlampir dalam hadits berikut :

“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan Isya. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau  sambil merangkak.” (HR. Bukhari No. 657)


* Sekelumit kisah tentang istimewanya shalat subuh, kurang lebih yang saya tangkap seperti ini :

Malaikat Jibril bertanya kepada Allah SWT, “ Wahai Allah apakah shalatku selama 20 tahun dapat menandingi shalat ummat Muhammada SAW yang 2 rakaat (shalat Subuh) ?”. Allah SWT menjawab, “ Tidak Jibril, karena shalatmu yang 20 tahun dan sempurna itu merupakan ibadah karena kehendakmu. Sedangkan shalat subuh umat Muhammad karena perintahku.”


Ustadzah Syasya menyampaikan bahwa beliau pernah membaca suatu hadist tapi beliau lupa hadist tersebut berasal dari mana yang mengungkapkan hukuman bagi orang yang meninggalkan shalat subuh, yaitu:

“Barangsiapa yang meninggalkan shalat subuh satu kali dengan sengaja, maka tidak dapat digantikan dengan shalat tahajud 75 kali dengan khusyu”.


Itulah sekelumit isi materi yang disampaikan oleh Ustadzah Syasya, semoga kita semakin dekat dengan Allah SWT dan menjadi insan yang bertaqwa. Allah SWT membuat segala aturan atau perintah bukan untuk-Nya tetapi untuk kebaikan kita hambanya, karena sesungguhnya hidup yang abadi hanya ada di akhirat nanti dan saat ini (di dunia) kita sedang mengumpulkan poin kebaikan agar nantinya (di akhirat) kita akan mendapatkan rumah yang indah di jannah-Nya. Amin

Walaikumsalam Wr.Wb



Thin9





BACKPACKER SINGAPORE - MALAYSIA DAY 5


Hari ke-5 setelah sholat subuh, mandi dan sarapan roti yang disediakan hostel kami langsung cus. Tujuan kami selanjutnya adalah Dataran Merdeka, Masjid Jamek dan Central Market, menurut pemilik hostel letak ketiga tempat itu tidak jauh dari hostel kami berada cukup dengan berjalan kaki. Dan ternyata benar tidak membutuhkan waktu yang lama kami sudah bertemu dengan Central Market tapi sayang karena mereka baru buka pukul 10 akhirnya kita cuma bisa foto-foto diluar. Central Market  (Pasar Seni) merupakan sebuah pusat perbelanjaan tapi tidak recommended untuk membeli oleh-oleh karena harganya yang sedikit lebih mahal di banding China Town.

Central Market
Masjid Jamek

Pemandangan di dekat City Gallery

Pemandangan di dekat City Gallery

I Love KL di samping City Gallery


Dari Central Market kami langsung menuju Dataran Merdeka, tapi sayang ternyata informasi yang kami dapatkan salah jadi kami tidak kesana. Kami akhirnya menuju City Gallery yang terdapat sebuah tulisan I LOVE KL, setelah puas foto-foto kami langsung menuju Masjid Jamek tapi karena keterbatasan waktu kami juga hanya sekedar foto-foto lalu langsung kembali ke hostel. Tidak jauh dari hostel ada yang jualan nasi lemak seperti nasi uduk kalau di Indonesia, pakai ayam RM 5,5. Mampir sebentar ke SEVEL untuk membeli minuman dingin seharga RM 2 lalu kembali ke hostel.


Setelah makan dan istirahat sebentar kami memutuskan untuk check out karena kami akan menuju Melaka. Kami menunggu bis tidak jauh dari terminal Puduraya menuju TBS (Terminal Bersepadu Selatan) dengan harga RM 3. Sampai di TBS, kami langsung terkagum-kagum karena selain luas dan rapi bentuknya seperti bandara (keren yaaaa....^-^). Turun dari bis kami langsung menuju counter untuk membeli tiket menuju Melaka seharga RM 10. Lalu, kami menuju ruang  tunggu, tak berapa lama bis kami datang.




Ruang Tunggu TBS



Perjalanan ke Melaka membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam, dengan bis yang bagus dan tempat duduk yang lebih luas dibandingkan bis-bis di Indonesia. Selama perjalanan pemandangan didominasi dengan hamparan luas perkebunan sawit, seperti perjalanan menuju badui (hehehehe). Akhirnya kami tiba di Melaka Sentral yang merupakan pusat transportasi keluar – masuk Melaka. Setelah sampai kami langsung menunggu bis No. 17 jurusan Ujong Pasir dan kami minta di turunkan di Lorong Bukit China harga bus RM 3.


Perjalanan hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit, karena lokasi hostel yang terpencil kami harus berputar-putar mencari hostel tersebut, padahal kami sudah melewati hostel tersebut (Ampun deh -_-‘).  Sampai di hostel kami langsung disambut oleh pasangan suami istri pemilik hostel tersebut nama hostelnya adalah TROKA WAR. Karena hari sudah agak sore, setelah sholat  kami pun langsung bersiap kembali untuk menikmati sore hari di Melaka. Melaka merupakan Heritage City yang telah diresmikan oleh UNESCO sejak tahun 2008 dengan icon bangunan-bagunan berwarna merah. Ada banyak tempat menarik yang dapat dinikmati seperti bangunan merah, Museum Kapal, Menara Taming Sari, Jongker Street, naik becak hias, atau naik perahu menyusuri sungai.


Melaka City

Sungai Melaka


Bengunan - bangunan merah

Melaka City

 Ada banyak hal yang sangat disayangkan karena kami tidak tahu kedatangan kami ke Melaka bertepatan dengan Hari Deepavali (Hari Raya India) sehingga banyak toko yang tutup begitu pula Money Changer, sedangkan persedian uang ringgit kita sudah menipis. Dengan sangat terpaksa akhirnya kita meng-cancel untuk naik perahu dan naik Menara Taming Sari sungguh menyedihkan..T_T. Perjalanan menikmati sore hari di Melaka diakhiri dengan salah jalan, sebenarnya bukan salah jalan tapi karena aku ingin melalui rute lain untuk mempersingkat waktu. Tapi akhirnya malah lebih jauh, malam belum larut tapi suasana sudah sepi.


Kami mampir ke toko roti dan rumah makan untuk membeli makan malam. Oya, jangan lupa membeli asam manis ikan atau ayam karena itu merupakan makanan khas Melaka. Aku dan Ita membeli asam manis ayam + nasi dengan harga RM 8/porsi. Sampai di hostel kami langsung masuk kamar, makan, sholat, dan istirahat untuk mengumpulkan tenaga karena besok kami masih harus keliling Melaka ;).



Thin9

Kamis, November 27, 2014

BACKPACKER SINGAPORE - MALAYSIA DAY 4

Perjalanan ke KL membutuhkan waktu 4 jam, karena jalannya yang lancar (karena malam :p) kami tiba diluar terminal Puduraya sekitar jam 5 pagi tapi sebelum kami turun ada insiden yang membuatku kesal sekaligus deg-degan. Ceritanya kami tidak tahu dimana letak terminal Puduraya karena ini adalah kali pertama kami kesana,  ketika asik tidur kami mendengar suara gaduh yaitu suara sopir yang marah-marah sambil mengatakan sesuatu tapi aku tidak jelas mendengarnya. Karena bus itu berhenti disuatu tempat yang sepi jadi aku kira tidak ada hubungannya dengan kami. Pas supir tersebut melewatiku dia mengatakan “Siapa yang turun di Puduraya, cepat turun” sambil nendang-nendang kursi. Nah loh aku panik mendengarnya, dan spontan bilang “kami pak” seraya membangunkan ita yang tertidur lelap. “ Ta, kita dah sampai cepat turun supirnya marah tuh” saking paniknya aku dan ita turun dan si supir masih marah-marah karena dia sudah bolak-balik nanya tapi tidak ada yang ngaku. “Kita kan gak tau pak” seraya turun dari bus, serius aku kesal sekali karena janji mb yang diloket waktu kami membeli tiket, kami akan diturunkan di dalam terminal, lah ini kami diturunkan dipinggir taman yang bau pesing dan kami tidak tahu berada dimana L.


Untung ada supir taksi yang menghampiri untuk menawarkan jasa, langsung saja saya tanya ke beliau (bukannya naik taksi yaaa :p). Tanpa ragu beliau menunjukkan sebuah gedung besar dan mengatakan bahwa itu adalah terminal Puduraya. Ragu-ragu kami menuju kesana tapi sebelumnya kami ucapkan terima kasih ke bapak supir taksi tersebut. Terminal Puduraya ini merupakan salah satu terminal besar selain KL Sentral, berbeda dengan Terminal Larkin tempat ini dalamnya lebih mirip bandara bukan seperti terminal dan terminal ini baru dibuka pada pukul 06.00 waktu setempat, pantas kami terheran-heran kok banyak banget yang nunggu di depan gedung tersebut. Oya, terminal Puduraya untuk keberangkatan menuju daerah utara malaysia seperti Kelantan, Penang, Thailand dll ada Terminal Bersepadu Selatan (TBS) yang merupakan terminal untuk menuju daerah Malaysia bagian selatan seperti Johor, Malaka, ataupun Singapore.


Tepat pukul 06.00 pintu terminal dibuka dan kami langsung masuk kedalam, tujuan awal kami adalah mencari masjid. Setelah ketemu aku langsung menuju tempat penitipan barang dan menanyakan kepada penjaganya apakah kami bisa mandi disini. Dengan nada yang sedikit berbisik beliau bilang bahwa kami bisa menggunakan toilet wanita bagian ujung. Langsung kita mandi dan sholat subuh, Oya di Malaysia dan Singapore waktunya lebih awal satu jam dari Indonesia.  Setelah selesai kami mengambil barang dan penjaga itu membisikkan aku 3 RM, jadi maksudnya beliau meminta 3 RM untuk biaya mandi...hahahaha. Karena merasa segar dengan senang aku memberikan beliau 5 RM, itung-itung membahagiakan saudara semuslim.


Kami lanjut mencari tempat penitipan bagasi dengan biaya 7 RM untuk 2 tas. Setelah beres kami langsung menuju loket Rapid KL , untuk membeli tiket atau kalau disini disebut token yang bentuknya bulat seperti uang logam tapi berbahan plastik. Cara membeli token tersebut melalui mesin, tinggal tekan destinasi yang akan kita tuju dan kemudian memasukkan uangnya token pun keluar. Mesin juga akan mengeluarkan kembalian, nah tujuan kita yang pertama di KL adalah Batu Caves dengan biaya 1 RM.

Di dalam Rapid KL yang bersih & sepi
Menunggu Rapid KL menuju Batu Caves

Hanoman Statue in Batu Caves

















Kuil Di Bawah Bukit





Dark Cave not Free

Tangga Menuju Cave

Patung Dewa 
Di Dalam Cave, Ada Yang Jualan Juga ^-^















Batu Caves adalah sebuat bukit yang memiliki gua yang didalamnya terdapat kuil umat hindu, untuk sampai ke gua tersebut kita harus menaiki anak tangga yang jumlahnya tak sedikit (cukup melelahkan juga yaa ^-^ ). Selain di dalam gua, dibawah bukit juga terdapat kuil besar tempat beribadah ummat hindu. Selain itu, di Batu Caves kita akan menemukan 2 patung besar yaitu patung Hanoman berwarna hijau dan patung dewa berwarna kuning. Setelah foto-foto dan capek karena menaiki anak tangga. Kami langsung turun dan kembali lagi dengan menggunakan Rapid KL dengan biaya 2 RM (kok beda yaaa, padahal jaraknya sama...sungguh aneh -_-‘).


Tujuan kami selanjutnya adalah ke Petronas atau mungkin lebih dikenal dengan Twin Tower yang merupakan icon dari negara Malaysia. Karena waktu sudah menunjukkan waktu makan siang, sampai di Petronas kami langsung cari makan. Setelah makan dan lihat-lihat karena didalamnya terdapat mall, lalu kami menuju pintu depan untuk foto-foto dengan icon negara malaysia ini. Kalau ada waktu sebaiknya teman-teman juga mengunjunginya pada malam hari juga karena petronas akan nampak lebih bagus pada malam hari.

Hari Raya India
Menu Lunch


Background Twin Tower
In Front Of Mall Suria KLCC


Fountain In Front Of Mall

Puas foto-foto kami langsung balik ke terminal Puduraya untuk mengambil tas dan langsung berjalan kaki kearah china town tempat dimana hostel yang sudah kami booking berada. Hostel kami ini bernama The Longhouse, setelah masuk kami langsung sholat dan istirahat karena sorenya kami akan melanjutkan perjalan menuju Dataran Merdeka. Waktu yang ditunggu telah tiba, setelah rapi kami menuju lobi hotel. Tapi sayang ternyata hujan mengguyur Kuala Lumpur pada sore hari, hujan yang deras membuat kami enggan untuk pergi, akhirnya kami balik ke kamar dan melanjutkan istirahat. Pukul 7 malam hujan perlahan-lahan berhenti, akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi China Town yang jaraknya tidak jauh dari hostel kami.

Petaling Street 
China Town


























Sayangnya karena habis hujan jalan akan sedikit tergenang dan becek membuat kami tidak nyaman untuk berbelanja. Setelah berfoto sebentar dan belanja sedikit oleh-oleh akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke hostel. Sampai hostel langsung sholat jamak isya dan maghrib, sisanya kami hanya dikamar sambil wifi-an dan packing-packing untuk next besok kami akan menuju Mallaca.


Thin9





Rabu, November 26, 2014

REALITA OUTSOURCHING DI NEGARA TERCINTA

Akhirnya semua mulai terlihat, perbedaan kini mulai muncul kepermukaan. Sadar bahwa sebagai seorang karyawan kontrak saya tidak bisa meminta lebih. Yaaah, nasib sebagai seorang karyawan kontrak tidak hanya saya yang mengalami, banyak yang bernasib sama. Penuh dengan perbedaan yang dibuat oleh manusia, hak-hak yang tidak diberikan selayaknya padahal mungkin kewajiban yang diberikan kepada  perusahaan lebih besar dibandingkan karyawan tetap. Tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa, hanya berharap suatu saat karyawan kontrak atau istilah ngetren sekarang OUTSOURCHING hilang dari muka bumi ini....hahahahaha.
  

Dulu, yang namanya karyawan kontrak paling hanya 3 bulan atau paling lama setahun baru setelahnya diangkat menjadi karyawan tetap tapi sekarang seumur-umur menjadi karyawan kontrak. Sungguh realita yang sangat menyedihkan, bayangkan di era digital yang berkembang dengan pesatnya, justru realita outsourching ini membuat suatu negara mundur. Bagaimana konsep kesejahteraan masyarakat menurut Pemerintah??


Yang dilihat oleh pemerintah hanya para pelakon bisnis yang mampu memberikan kesejahteraan bagi kantong mereka sendiri. Yang kaya makin kaya yang miskin makin BELANGSAK, sungguh realita yang sangat memprihatinkan. Setelah bekerja disebuah perusahaan yang menganut sistem OUTSOURCHING ini akhirnya jelas terlihat bahwa pemerintah tidak serius menangani tentang kesejahteraan RAKYAT. Bagaimana bisa mensejahteraan rakyat kalau kita setiap tahun harus cari kerjaan baru karena dari perusahaan lama kita tidak diperpanjang. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk mencari pekerjaan, bagaimana kalau mereka merupakan tulang punggung keluarga. Apakah mereka masih bisa makan 3x sehari, tunggu...jangankan 3x sehari, sehari sekalipun sepertinya sulit.


 Apakah pemerintah tahu hal tersebut??


Apakah pemerintah tau kalau kami para pekerja OURSOURCHING dibedakan dalam hal apapun??


Thin9







KERESAHANKU

Hari ini sama halnya dengan hari-hari kemarin, ya...tepatnya sekitar 2 minggu lamanya aku tidak mengerjakan pekerjaan yang biasa ku lakukan. Semua terjadi  karena ada perubahan tim, sehingga pekerjaan yang biasa ku lakukan dialihkan ke orang lain. Sedih rasanya hari-hari tanpa melakukan pekerjaan, sebenarnya sih aku masih membuat sebuah laporan untuk VP (Vice President) setiap harinya. Tapi pekerjaan itu bisa diselesaikan hanya dalam waktu 1 jam dan sisanya aku tidak melakukan apapun buat perusahaan.


Apa yang harus aku lakukan, kepala tim ku yang baru mengatakan akan memberikan tugas baru untukku, tapi sampai detik ini pekerjaan itu belum aku terima. Walaupun beliau mengatakan tidak apa-apa saat aku mengatakan keberatan karena aku tidak mempunyai  pekerjaan  sehingga aku merasa seperti makan gaji buta. Sebenarnya aku agak sedikit tenang pada saat beliau menjawab, tapi itu sudah 2 minggu yang lalu. Saat ini aku kembali resah, karena belum ada yang aku kerjakan selain mengerjakan laporan.


Kadang dipikiran terbesit untuk resign, dan mencari pekerjaan lain. Tapi saat ini aku belum berani untuk mengambil keputusan itu, karena aku membutuhkan uang untuk mewujudkan impianku untuk berangkat umroh bersama mama. Paling tidak aku harus bertahan di perusahaan ini sampai akhir tahun 2015. Tapi aku sangat berharap agar aku segera diberi pekerjaan tetap yang membuatku lebih tenang dan tidak merasa makan gaji buta lagi. Amin



Thin9

Senin, November 10, 2014

BACKPACKER SINGAPORE - MALAYSIA DAY 3

Hari ke-3, Setelah bangun tidur dan shalat subuh kami siap-siap packing karena kita akan bertolak ke Malaysia via jalur darat. Setelah mandi dan packing selesai kita langsung keluar kamar hostel karena kita masih mau lanjut jalan-jalan lagi, tapi karena kami lupa memberitahu resepsionis bahwa kami akan check out lebih awal malam sebelumnya jadinya kita menunggu sampai resepsionisnya datang. Ya udah deh sambil menunggu kami menikmati breakfast dan wifi gratis, kenapa kami menunggu karena sebelumnya pas kami check in kami harus deposit 10 SGD untuk kunci dan akan dikembalikan setelah check out, lumayan jeng.... J


Setelah resepsionisnya datang, kami check out dan titip tas (free ya titip tasnya). Tujuan kami hari ini adalah ke Orchard dan USS, sebelumnya kami sudah menanyakan dimana letak halte bus karena kami ingin mencoba transportasi lain selain menggunakan MRT. Ternyata tidak jauh dari hostel berada justru lebih dekat halte bus dibandingkan stasiun MRT, tepatnya di jalan Lavender Street. Setelah sampai, kami langsung melihat peta pemberhentian bus tujuan  kita adalah VivoCity yang merupakan pintu masuk menuju USS. Ada dua Entrance untuk memasuki USS yang pertama melalui VivoCity yang merupakan salah satu Mall terbesar di Singapore dan melalui pintu masuk utama, nah untuk masuk pintu utama ini ada dua jalur yaitu dengan menggunakan bus/mobil pribadi dan berjalan kaki. Kemarin kami menuju USS melalui VivoCity pintu masuknya berada di lantai 3 dengan membayar 4 SGD bisa bayar menggunakan EZ link, lalu kami naik SkyTrain.


Sampailah kami ke sebuah tempat yang terkenal seantero dunia dengan iconnya bola dunia dengan tulisan UNIVERSAL. Sebenarnya kami ingin menuju Sentosa Island berhubung malas bertanya akhirnya kita gak ketemu deh dengan Suaminya Merlion...hehehe. Kok suaminya Merlion sih, jadi selain di Merlion Park, patung icon negara Singapura ini juga berada di Sentosa Island, setelah kedua kalinya pergi akhirnya saya tahu  dimana letak patung Merlion di Sentosa. Jadi posisinya kalau dari arah USS lurus saja ke arah naik skytrain nah sebelum sampai disebelah pintu masuk ke Skytrain ada eskalator dan tangga ke arah atas ikuti saja biasanya banyak yang lanjut kesana, nah puas foto-foto kamipun melanjutkan perjalanan menuju Orchard. Dari Vivocity (Stasiun Harbour Front) kita lanjut ke Orchard dengan menggunakan MRT line ungu menuju Punggol lalu kita transit di Dhoby Ghaut untuk pindah ke line merah menuju Jurong East berhenti di Orchard. 


Orchard Road merupakan salah satu landmark negeri Singa yang identik dengan wisata belanja untuk barang-barang branded. Karena hari sudah siang kami memutuskan untuk makan dulu, kami menuju salah satu stand makanan di Lucky Plaza yang menurut informasi yang saya dengar, Lucky Plaza adalah tempat biasa kumpul para TKI dan hati-hati apabila membeli barang elektronik disini karena kemungkinan besar tertipu. Untuk kenyataannya sih saya kurang tahu karena saya tidak membeli barang elektronik disini...hihihi. Setelah makan kita foto-foto dan masuk ke Mall Paragon untuk lihat outlet-outlet merk terkenal ( sungguh miris...-_-‘). Oya jangan lupa untuk membeli Ice Cream 1 SGD, sebenarnya sih gak pas 1 SGD tergantung jenis Ice Cream nya dan juga pakai roti, cup or cone dengan harga yang bervariasi. Tapi recommended lah secara cuaca mendukung kita untuk membeli ...hahahaha.


Tidak lama kami berada di Orchard Road, karena hari ini kami akan melanjutkan perjalanan ke Malaysia via darat. Balik ke hostel menggunakan MRT line merah menuju Marina Pier lalu transit City Hall untuk pindah line hijau menuju Pasir Ris berhenti di Stasiun Lavender. Tiba dihostel, bersih-bersih sebentar dan refill air kami langsung menuju Halte lagi karena kami akan menggunakan bus menuju Woodlands. Kalau ingin ke Malaysia via jalur darat lebih baik jangan menggunakan MRT (dari Lavender menuju Joo Koon lalu transit di City Hall untuk pindah line merah menuju Jurong East turun di Woodlands) walaupun lebih dekat sesekali gunakan bus juga karena kalian bisa melihat suasana dan kehidupan warga.


Kami menggunakan bus untuk menuju Woodlands tempat berada Woodlands Checkponit yang merupakan imigrasi untuk keluar- masuk Singapore melalui Malaysia via jalur darat. Ada satu yang menarik perhatian, menurut saya perbedaan ekonomi warga terlihat sekali dari tempat tinggal mereka. Ketika menuju Woodlands yang merupakan daerah yang berada di pinggiran negara Singapore ini kami melihat perbedaan rumah-rumah warga mulai dari kawasan rumah besar yang memiliki halaman dan garasi, apartemen besar, apartemen sedang sampai rumah susun yang mencerminkan kehidupan ekonomi mereka setelah itu saat memperhatikan jalan ternyata di Singapore ada 2 jenis plat kendaraan yaitu berwarna merah dan hitam. Berbeda dengan di Indonesia biasanya kalau plat hitam untuk mobil pribadi dan merah untuk mobil instansi. Di Singapore, mobil yang memakai plat hitam bisa digunakan setiap hari dan harganya mahal sedangnkan mobil berplat merat hanya boleh digunakan pada hari sabtu dan minggu, harganya sangat murah tapi apabila mobil plat merah ini keluar pada saat weekday maka akan didenda yang pasti dendanya pasti mahal. Ok kita lanjut lagi setelah deretan rumah itu berlalu kami memasuki kawasan hijau seperti hutan dan sampai lah kami di halte Woodlands. Kami turun dan kami ganti bus dengan  nomor 170 tap kartu lalu duduk, bus ini merupakan bus antar negara yang pemberhentian terakhir di Terminal Larkin, Johor Bahru.


Bus no 170 ini berhenti di Woodlands Checkpoint yang merupakan kantor imigrasi Singapore, kami diwajibkan untuk turun dengan membawa semua barang bawaan (jangan sampai ketinggalan karena mungkin kita tidak menaiki bus yang sama lagi). Lokasi Checkpoint ada dilantai 2 ikuti saja arus orang-orang karena mereka pasti menuju kesana, setelah tiba kami antri di barisan imigrasi yang menangani semua jenis pasport luar negeri. Imigrasi akan sangat ramai apabila di jam-jam sibuk seperti berangkat kantor atau pulang kantor karena banyak sekali warga negara Malaysia yang kerja di Singapore tapi mereka tinggal di Johor Bahru. Alasannya karena biaya hidup yang lebih murah, dan lagi transportasi yang tidak sulit. Selain itu, saat weekend juga sangat ramai karena banyak sekali warga negara Singapura yang pergi ke Malaysia untuk berjudi karena alasannya lagi-lagi biaya judi yang murah atau sekedar untuk membeli bahan makanan atau perlengkapan yang tentunya murah juga. Oya, bagi warga negara Malaysia atau Singapore sebenarnya ada sejenis kartu elektronik yang berfungsi sebagai paspor jadi mereka tinggal tap saja tanpa perlu cap stempel karena pemerintahan Malaysia dan Singapore membuat peraturan khusus untuk warganya sehingga mudah untuk keluar masuk Malaysia atau Singapore.


Kita siapkan pasport dan potongan kartu imigrasi untuk keluar yang sebelumnya kita isi dipesawat dan tara... stempel keluar negara Singapura sudah terstempel cantik dipassport, tapi itu belum selesai kita harus turun untuk menunggu bus no. 170 lagi dan tidak usah menunggu bus kita yang tadi. Kita bisa naik bus no 170 mana saja untuk menuju Terminal Larkin. Setelah naik kita akan melanjutkan perjalanan melewati jembatan penyebrangan antara Singapura dan Malaysia. Selain bus, ada motor dan mobil pribadi yang melaluinya sungguh suasana yang asik untuk diperhatikan. Setelah melalui jembatan penyebrangan tibalah kita di Imigrasi Sultan Iskandar Muda, Johor Bahru. Disini kita mengisi kartu imigrasi lalu serahkan kepada petugas imigrasi beserta passport, saran saya sebaiknya kalian membawa pulpen sendiri karena akan sangat lama kalau harus menunggu yang lain untuk menggunakan pulpen.


Tidak lama menunggu akhirnya stempel negara ke dua menghiasi passport kami, aaaaaa..... unbelieveable but it’s real i’m really really happy (Lebay yaa :p). Setelah itu kami keluar imigrasi, karena lama menunggu bus 170 belum ada kami memutuskan untuk menggunakan bus lain dengan modal bertanya sama supirnya apakah bus ini menuju Terminal Larkin dan beliau meng-iyakan. Karena kami tidak punya pecahan kecil ringgit akhirnya kami belanja minuman, lalu kami naik bus tersebut dengan biaya 3 RM sampai Terminal Larkin. 


Melihat suasana Johor Bahru saat itu seperti melihat Jakarta dengan dihiasi rumah-rumah yang banyak serta ruko dipinggir jalan tapi bedanya disini tidak macet. Hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit kami tiba di Terminal Larkin, Terminal ini tidak jauh berbeda dengan terminal-terminal yang ada di Jakarta. Saat memasuki terminal ini disepanjang jalan banyak calo yang menawarkan tiket, tapi sesuai petunjuk blog yang saya baca, kami langsung menuju loketnya. Banyak sekali alternatif bus, salah satu bus yang recomended adalah Causeway Link yang memiliki armada berwarna kuning dengan tempat duduk yang luas, tapi jangan khawatir bus-bus di Malaysiamemiliki space kursi yang luas sehingga kita nyaman sekali.


Kami sepakat membeli Causeway Link dengan harga 35 RM, lebih murah 5 RM dari yang ditawarkan calo-calo didepan. Setelah beli tiket kami langsung mencari Masjid karena kami belum shalat sedangkan saat itu sudah pukul 4 sore. Oya Terminal Larkin ini ada pasarnya didalam, lanjut kami menemukan masjid di lantai 3. Kami sebenarnya sudah mencari tempat penitipan tas tapi mereka tutup jam 10 malam sedangkan kami akan berangkat menuju KL jam 12 malam. Sehingga kami memutuskan untuk membawa saja tas kami lagi pula tidak banyak kok.


Setelah Sholat Jamak Qashar Takhir, kami beristirahat dulu sambil menunggu maghrib dan isya. Sebenarnya kami ke masjid juga punya tujuan untuk menghabiskan spare time disini berhubung kami bingung mau istirahat dimana. Dan sedihnya, masjid disini sangat ketat peraturannya jadi kita tidak bisa tiduran dan juga ada cctvnya. Beberapa kali kami di tegur oleh securiti wanita karena beliau meilihat kami dari sore sampai saat itu pukul 9 malam dan kami belum pergi juga dan beliau mengatakan bahwa masjid ini tutup jam 10 malam.



Dengan langkah gontai kamipun langsung menuju KFC yang berada dilantai bawah, sebenarnya karena alasan lapar juga sih..hehehe.  Masih 3 jam lagi sebelum keberangkatan dan kamipun tak yakin apakah busnya akan on time. Menikmati suasana malam diterminal yang ramai, ternyata banyak juga yang menunggu bus seperti kami. Jam 01.00 dini hari kami dipanggil menuju bus ternyata bukan bus yang kami pesan, tetapi merk lain...:( penjaga loket beralasan karena busnya akan telat sekali sehingga dia memberikan solusi kita menggunakan bus lain, memang sih busnya tidak mengecewakan. Karena sudah sangat ngantuk akhirnya kita naik juga. Alhamdulillah akhirnya bisa tidur juga....... 

Hooooaaaam -0-





Thin9

Kamis, November 06, 2014

Maafkanlah



Ya Allah maafkan hamba-Mu yang tidak bersyukur, Engkau telah begitu banyak memberikan nikmat yang mungkin orang lain tak dapat rasakan. Keluarga yang begitu sayang dan support, teman-teman yang selalu mengingatkan dan baik. Engkau selalu menempatkanku dalam lingkungan yang selalu mengingat-Mu, tapi apa yang aku lakukan. Tak ada rasa bersyukur dan selalu mengeluh bahkan keimananku cenderung futur.

Ya Allah maafkan hamba-Mu yang naif ini, yang tak penuh rasa bersyukur atas segala nikmat yang Engkau berikan. Maafkan hamba Ya Rabb, mungkin Engkau akan bosan mendengarnya tapi tidak ada kata lain yang dapat aku sampaikan atas segala khilafku yang sengaja maupun yang tidak disengaja. Hanya kata-kata itu yang mampu aku sampaikan pada-Mu, karena aku tak sanggup mengucap yang lain.

Maafkan hamba-Mu ini Ya Rabb yang selalu meminta tanpa ada perbuatan baik yang aku lakukan walaupun Engkau Yang Maha Memiliki tak membutuhkan apapun dariku. Semua perbuatan baik yang aku lakukan adalah untuk membantu diriku sendiri kelak, tapi kenapa aku tak sadar, kenapa aku selalu mengulang kembali kesalahan yang sama tanpa berfikir kembali.

Maafkan hamba-Mu ini Ya Rabb hamba takut pada saatnya nanti pada saat  belum maksimal beribadah kepada-Mu, hamba tak sempat bertaubat. Ya Rabb, maafkan hamba atas segala khilaf hamba-Mu yang kecil ini, dan hamba pun memohon maafkan segala perbuatan dan segala hal yang dapat membuat seseorang tak dapat bertemu dengan-Mu di Jannah-Mu untuk orang tua ku.

Merekalah yang menuntunku untuk selalu dijalan-Mu walaupun belum maksimal hamba melakukannya. Ya Allah, indahnya dunia ini hanya sementara dan indahnya Jannah-Mu tak dapat digambarkan. Hamba Mu yang kecil ini memohon dengan sangat untuk dapat dipertemukan kembali dengan orang-orang tersayang di Jannah-Mu dan ijinkan kami bertemu dengan diri-Mu dan kekasih-Mu Nabi Muhammad SAW dan juga para pejuang dijalan-Mu Ya Allah Yang Maha Pemurah.


Amin Ya Rabbal Ala’min.


Thin9

BACKPACKER SINGAPORE – MALAYSIA DAY 2

Akhirnya inilah pertama kalinya kami menginjakkan kaki di luar negeri walaupun masih satu rumpun dan suasananya tidak beda jauh dengan Indonesia (karena banyak orang Indonesia...xixixixi). Kami langsung mencari plang yang menunjukkan arah MRT, keluar dari Terminal 2 kami belok kanan bertemu eskalator turun ke bawah dan tak jauh sudah terlihat counter dan mesin kartu MRT. Transportasi di Singapore sangat mudah dipahami karena  adanya MRT (Mass Rapid Transportation) dan pembayaran dengan menggunakan kartu yang bernama EZ Link. Berhubung saya sudah mempunyai EZ Link yang saya pinjam dari murid kembar saya jadi saya hanya tinggal isi ulang kartu tapi Ita belum memiliki EZ Link, karena masih pagi counter pembelian kartu belum buka akhirnya kami sepakatan untuk membeli kartu single trip, caranya kita cari stasiun yang akan kita tuju lalu akan terlihat harganya dan masukkan uang makan kartu single trip siap untuk digunakan. Sebenarnya kami sempat ditawari oleh  om tante yang berbaik hati menjual kartu EZ link mereka dengan isi 7 SGD dengan harga 10 SGD tapi kami menolak karena kami agak curiga dan takut ditipu di negeri orang jadi harus waspada meskipun sebenarnya mereka memiliki niat baik membantu kami tapi maaf yaa om tante. Oya, kartu pinjaman dari murid kembarku ternyata pas dicek masih ada saldo 14 SGD, sesuatu banget ya, karena masih banyak jadinya tidak isi ulang deh. Lumayan hehehehehe.


Setelah itu kami langsung menuju gate masuk MRT, cukup dengan tap kartu maka pintu akan terbuka (sama seperti di halte Trans Jakarta) kartu tetap kita simpan karena setelah sampai ditujuan kita harus tap kartu lagi. Oya jangan sampai salah tujuan kalau menggunakan single trip karena apabila kita tap kartu di pemberhentian yang bukan seharusnya maka pintu gatenya tidak akan terbuka tapi kalau menggunakan EZ Link atau kartu STP(Singapore Tourism Pass) tidak apa-apa. Tujuan perjalanan pertama kami adalah Merlion Park dimana kami dapat menikmati icon negara Singapore yaitu Merlion Statue, Esplanade Theather, Marina Bay dll. Ada dua pemberhentian yang dekat dengan Merlion Park yaitu stasiun City Hall dan Raffles Place, karena kami masih newbie kami memilih berhenti di stasiun City Hall (dari Changi Airport line hijau transit di st. Tanah merah lalu lanjut line hijau yang menuju Joon Koon lalu berhenti di st. City Hall).


Tempat pemberhentian stasiun ini adalah Mall City Hall, setelah keluar Stasiun kami buta arah karena tidak tahu letak dimana Merlion Park, untungnya terlihat sebagian bangunan Esplanade Theather akhirnya kami jalan menuju kesana, Sebelum sampai kami melihat sebuah tugu peringatan yang saya lupa namanya, kami berfoto sejenak dan makan roti yang dibawa dari Indonesia lalu kami melanjutkan perjalanan ke Esplanade sampai disana kami langsung foto-foto. Esplanade Theather fungsinya seperti Hall tempat pertunjukkan-pertunjukkan diselenggarakan dan bentuk gedungnya  kalau kita lihat dari atas seperti mata lalat atau sering disebut juga dengan gedung berbentuk kulit durian.


Puas berfoto-foto kami melanjutkan kembali ke icon selanjutnya yaitu Merlion Statue, karena cuaca sangat panas kami tidak berlama-lama disini. Oya, kami sempat bertemu dengan om tante dari Indonesia yang sedang honeymoon, cieee romantis euy mereka baru saja dari Malaysia. Mareka kaget mendengar bahwa kami hanya pergi berdua ke Singapore dan mereka bilang kami hebat hahahhah....mereka belum baca blog-blog para backpacker sih, kalau mereka dah baca pasti melihat kita pergi berdua pasti biasa-biasa saja. Ya iyalah secara waktu saya baca blog-blog para backpacker banyak juga wanita solo trip ke negara yang tidak biasa. Akhirnya dengan bantuan om dan tante kami dapat foto berdua deh....Makasih om tante Have a nice honeymoon yaaa ^,^


Setelah cape foto-foto kita menuju destinasi yang selanjutnya, sebenarnya saya ingin ke Wave Bridge jembatan yang kayak gelombang gitu lho, tapi tenyata saya salah nama. Saya mengira kalau jembatan yang bergelombang itu bernama Caveneigh Bridge ternyata salah, Jembatan yang saya kunjungi  bernama Caveneigh Bridge tapi bukan jembatan yang bergelombang melainkan jembatan biasa yang berada tepat dibelakang Hotel Furlleton. Asik menikmati  jembatan  kami melihat patung kerbau dan juga patung orang yang merupakan perwakilan warga di Singapore. Seperti yang kita ketahui bahwa kebanyakan warga Singapore terdiri dari etnis China, India dan Melayu sama seperti di Malaysia tapi disini lebih banyak etnis Chinanya . Lagi asik foto-foto dengan patung orang kami disapa oleh seorang wanita paruh baya, teryata beliau adalah seorang guru yang tinggal di Australia dan saat itu sedang liburan ke rumah kakaknya yang tinggal di Singapura.


Pembicaraan kami terhenti karena hujan (yang ingin meneduhkan suasana hihihihi :p), kami pun berpamitan dan langsung mencari tempat berteduh. Hujan tak kunjung henti kami pun sepakat untuk melanjutkan perjalanan  menuju station Raffles Place yang tidak terlalu jauh dari tempat kita berada. Kami menyusuri pinggiran gedung agar tidak kehujanan, akhirnya kami sampai dan langsung naik MRT untuk menuju destinasi berikutnya yaitu Station Bugis (naik line hijau yang menuju Pasir RIS turun di st.Bugis). Berdasarkan blog yang aku baca, selain Bugis market ada Masjid Sultan dan Sri Mariaman Temple sehingga kita tertarik untuk mengunjungi bangunan tersebut sekalian shalat dzuhur disana. Tapi sayang kami tidak menemukan Masjid Sultan, kami hanya menemukan Sri Mariaman Temple yang merupakan tempat ibadah ummat budha. Di sekitar kuil tersebut banyak sekali peramal-peramal yang menjajakan kemampuan mereka meramal nasib. Karena cuaca yang panas (padahal sempat hujan...ckckck) sehingga kami mampir ke Bugis Street yaitu pusat PKL yang banyak menjual souvenir seperti kaos, gantugan kunci, pakaian dll. Habis belanja kita lanjut ke Bugis + sejenis Mall, disini kita beli ice cream dan ada kentang goreng  yang menurutku enak banget karena banyak jenis saos yang enak, sayangnya lupa nama makanan tersebut :p.


Karena capek dan belum shalat dzuhur akhirnya kita memutuskan untuk langsung menuju Hostel Backpacker SG yang tidak jauh dari station Lavender tepatnya di George Avenue Street dekat Stadion. Cukup berjalan sekitar 150 meter, kami sampai di hostel. Oya, kami punya cerita lucu yang kalau diingat jadi malu sendiri....hahahha, jadi ceritanya diperjalanan dari Station Lavender menuju Hostel kami melalui sebuah perempatan yang memiliki traffic light. Karena ada traffic light otomatis kita tunggu donk sampai berwarna hijau sampai kami tunggu sekitar 10 menit kok lampunya gak hijau-hijau ya, sampai ada seorang anak yang menekan tombol di traffic light baru lampunya berwarna hijau. Ya ampun kami berdua ngakak sepanjang jalan mengingat betapa bodohnya karena hal seperti itu pun tidak tahu....hahhahaha.


Setelah sampai ternyata hostel tempat kami menginap berupa sebuah ruko 3 lantai yang lantai pertama ada sebuah toko dan lantai kedua dan ketiga adalah Hostel kami Backpacker @SG, setelah check in kami memutuskan untuk rehat sejenak dan shalat jamak qashar dzuhur ashar. Setelah itu kita lanjut deh, tujuan kita yaitu China Town dan Clarke Quay. Ada yang aneh pada saat kami berjalan di Clarke Quay pada saat itu sudah malam, ada banyak setan yang berkeliaran. Eits, jangan salah sangka dulu itu bukan setan beneran kok, hanya remaja-remaja yg memakai kostum setan karena malam ini tanggal 31 Oktober  atau Hari Halloween. Setelah foto-foto kita lanjutkan perjalanan ke China Town dan ada sesuatu yang bikin sakit hati karena harga souvenir disini lebih murah dibanding di Bugis... Sungguh terlalu T_T.


Capek jalan-jalan akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke hostel, sebelumnya kita beli makan malam dulu.


Sri Mariaman Temple - Ita
New Moon (Ramalan)


Ice Cream di Bugis +

Suasana Di Clarke Quay
Suasana di Clarke Quay saat Halloween











Thin9

Perempuan Murah, Perempuan Mahal: Filosofi Menutup Aurat dalam Agama

Oleh : Moeflich Hasbullah

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya …  Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
(An-Nur: 31)

“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan adalah istri yang shaleh.” (Rasulullah SAW)
“Segala sesuatu ada penegurnya, dan penegur hati adalah rasa malu!” (Rasulullah SAW)
“Hilangnya rasa malu perempuan zaman sekarang adalah salah satu sumber kerusakan moral masyarakat, termasuk dalam masyarakat Muslim.” (Dina Katresna Gusti)
Mengapa perempuan Muslim harus menutup auratnya? Karena wajib sebagaimana diperintahkan Allah dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi dan kalau tidak melaksanakan berdosa? Benar, tapi mari kita kesampingkanlah dulu alasan perintah ini.
Melaksanakan keharusan karena dasarnya perintah menunjukkan kesadaran diri yang rendah. Mari kita mendasarkan pada kesadaran diri saja, mari memahaminya dengan akal sehat saja. Akal sehat tidak pernah bertentangan dengan agama. Bila kata akal sehat benar maka benarlah perintah agama, pantaslah Allah dan Rasul-Nya memerintahkannya. Kesadaran seperti ini akan lebih kuat menancap dalam hati dibandingkan yang dasarnya karena perintah.

Kita akan lebih kuat melaksanakan sesuatu bila sudah sadar bahwa itu memang keharusan. Seorang anak akan rajin belajar dengan sendirinya bila menyadari bahwa belajar itu penting karena akan menentukan masa depannya sendiri, tanpa harus disuruh-suruh. Seorang perempun Muslim yang sudah menutup aurat dengan benar dan konsisten itu karena ada kesadaran dalam dirinya. Sementara yang belum juga karena belum adanya kesadaran dalam dirinya. Bila diri belum sadar, walaupun ceramah didengarkan setiap hari, walaupun ayat Al-Qur’an dibacakan ratusan kali, tetap saja seseorang tidak akan tergerak melaksanakan sebuah keharusan.

Menutup aurat sesungguhnya adalah persoalan memuliakan harga diri perempuan. Dalam Islam, perempuan itu makhluk yang mulia dan dimuliakan. Dengan menutup aurat, agama bermaksud menjaga harga diri, martabat dan kehormatannya.
Ilustrasi yang paling tepat mengibaratkan perempuan Muslim adalah perhiasan atau barang mahal. Barang mahal memiliki ciri-ciri: (1) dijual di toko berkelas, (2) disimpan di etalase yang hanya bisa dipandang dibalik kaca, (3) disegel, tidak bisa dibuka dan disentuh isinya, (4) tidak bisa dicoba dulu, (5) harganya mahal dengan jaminan memuaskan, dan (6) bergaransi. Kebalikan dari barang mahal adalah barang murah. Ciri-cirinya: (1) adanya di toko murah, di emperan atau di pasar, (2) tidak disegel, (3) diobral, (4) boleh dicoba, bebas disentuh-sentuh, dipegang-pegang, dicoba berulang kali oleh banyak orang, (5) setelah dicoba boleh tidak jadi dibeli, (6) tidak ada garansi. Islam memperlakukan perempuan persis seperti barang mahal tersebut.

Diibaratkan dua jenis barang tadi, “toko berkelas” adalah keluarga Muslim yang bermartabat yang taat pada agama; “disegel, tidak bisa dibuka dan disentuh” adalah prinsip dibalik busana Muslimahnya; “tidak bisa dicoba dulu” adalah prinsip menjaga kehormatan dengan tidak bisa bermesraan dan menggaulinya tanpa menikahinya dulu; “harganya mahal” adalah pembelinya harus laki-laki yang juga mahal (akhlaknya terjaga dan kepribadiannya terpuji). Laki-laki murahan tidak akan sanggup membeli perempuan mahal karena tidak akan berani, segan, malu mendapatkannya dan merasa dirinya tidak seimbang; “bergaransi” adalah orisinial, dijamin masih gadis dan belum disentuh laki-laki lain.

Jelas, menutup aurat adalah menjaga diri, mensegel diri, menghormati diri, memuliakan diri. Perempuan yang menutup auratnya dengan benar dan akhlaknya terjaga, adalah barang mahal yang tersimpan dalam etalase, terjaga dalam sebuah kotak yang tidak bisa dibuka, tersegel, tidak bisa disentuh dan harganya mahal. Sebaliknya, perempuan yang membuka auratnya (betis, paha, lengan, rambut, leher dan dada, apalagi lebih dari itu) adalah “barang obralan” yang murah, tidak perlu repot-repot ingin membukanya karena ia sudah membukanya sendiri, silahkan bebas menatapnya bahkan menyentuh-nyentuhnya (dalam kebebasan pergaulan),  “merasakannya” (dalam kemesraan pacaran) dan menikmatinya dengan berzina yang sekarang sudah umum dari anak SMP, SMA, mahasiswa hingga yang sudah bersuami. Kalau sudah tidak suka lagi atau tidak cocok, boleh tidak jadi memilikinya. Jadilah, ia barang bekas alias sampah. Barang bekas tentu tidak berkualitas, murah, karena sudah dipakai orang.

Mengapa perempuan yang seharusnya mahal menjadi murah? Kata Nabi, karena hilangnya rasa malu: “Al-hayu-u minal iman” (malu itu sebagian dari iman). “Iman itu ada tujuh puluh cabang dan malu adalah salah satunya” (HR. Muslim). “Segala sesuatu ada penegurnya (penjaganya), dan penegur hati adalah rasa malu!” Sangat menyedihkan, bila dulu perempuan malu kelihatan auratnya, sekarang malah bangga mempertontonkannya. Maka berbaju ketat menjadi mode, bercelana pendek berarti gaul, dan menonjolkan payudara adalah kebanggaan. Rasa malu hilang dari perasaan perempuan. Bila perempuan sudah kehilangan rasa malu, itu berarti kehancuran diri, keluarga, masyarakat dan negara. Maka benarlah, “perempuan membuka auratnya dalam pergaulan sosial adalah salah satu sumber kerusakan moral seksual masyarakat, termasuk dalam masyarakat Muslim.” Dan iblis pun pernah berkata: “Perempuan adalah alat senjataku yang paling ampuh untuk menyesatkan anak adam. Ia seperti anak panah, sekali kulepaskan dari busurnya, jarang meleset!”

Sehubungan dengan ilustrasi barang mahal tadi, sering muncul pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini:
(1) Bagaimana dengan perempuan yang berkerudung menutup auratnya tapi tidak menjaga akhlaknya, bebas pacaran, bermesraan dan banyak disentuh-sentuh apalagi sudah tidak perawan? Ia adalah “barang mahal” yang palsu, aslinya murah bungkusnya pun murah, kerudungnya hanya tren, mode atau ikut-ikutan sehingga gampang dibuka dan dicoba. Ia barang tipuan yang tanpa sadar sedang menipu dirinya sendiri.

(2) Bagaimana dengan perempuan yang merasa tidak perlu menutup aurat yang penting bisa menjaga diri sehingga tetap menganggap dirinya perempuan terhormat? Itu hanya alasan belum bisa taat pada agama. Kalau benar-benar bisa menjaga diri, ia adalah barang mahal yang diobral. Barang bagus yang diobral tetap saja lebih murah dan lebih rendah nilainya dari barang mahal yang tidak diobral.

(3) Bagaimana dengan perempuan yang mengatakan: “Ah, yang berkerudung juga banyak yang kelakuannya parah, mendingan begini, gak berkudung tapi punya prinsip”? Itu artinya menutupi kesalahannya dengan kesalahan yang lain. “Berkerudung tapi kelakuannya parah” adalah salah, “mendingan begini gak berkerudung tapi punya prinsip” juga salah. Jadi, ia lari dari satu kesalahan dan bersembunyi dalam kesalahan yang lain.

(4) Bagaimana dengan perempuan (juga laki-laki) yang berusaha mengutak-ngatik pengertian “aurat” dengan logika dan pengetahuan Islamnya kemudian berkesimpulan menutup aurat itu tidak perlu? Menutup aurat adalah perintah Allah yang nash-nya sangat jelas dalam Al-Qur’an, tak bisa ditawar-tawar lagi seperti dalam dua ayat di atas. Apapun argumennya, kalau ia laki-laki, ia sedang memaksakan keinginannya merendahkan kaum perempuan menjadi barang murah atau murahan. Kalau ia adalah perempuan, ia sedang memperkosa dirinya dan kaumnya agar harganya murah dan murahan.

(5) Bagaimana dengan pemikir, ulama bahkan ahli tafsir yang mengatakan menutup aurat seluruh badan itu tidak perlu, karena pengertian “sebenarnya” tentang aurat (ditinjau dari bahasa Arab, ulumul Qur’an, ilmu tafsir, ilmu hadits, sejarah dsb) bukanlah yang secara konvensional difahami selama ini yaitu seluruh tubuh kecuali muka dan dampal tangan?Apapun argumennya, seluas apapun ilmunya, ia sedang melegitimasi penolakannya pada perintah Tuhan dan tuntunan Nabi dengan pikirannya berdasarkan hawa nafsu ilmu agamanya (ini paling berat pertanggungjawabannya di akhirat kelak). Ingat, ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang tidak menumbuhkan kesadaran malah menjadi penolakan dan pembantahan pada perintah Tuhan sendiri.

(6) Karena masih ada sebagian “orang pinter” dan “ahli agama” yang memperdebatkan, bagaimana sebenarnya jawaban pasti batas-batas aurat wanita? Jawabannya: yang diperintahkan Allah untuk ditutup saat shalat menyembah-Nya. Itulah batasan aurat yang pasti!!

Perintah agama begitu masuk akal, rasional dan sangat jelas untuk memuliakan kaum perempuan. Menghadapi perintah Tuhan hanya satu: “Sami’na wa atha’na!” (Kami dengar dan kami taat) bukan dengan diskusi dan analisis. Ilustrasi-ilustrasi di atas hanya untuk menguatkan bahwa perintah agama sebenarnya berlandaskan akal sehat agar manusia mampu menangkap kebenaran, menyadarinya dan melaksanakannya. Tapi, tentu saja, apakah ingin menjadi perempuan mahal atau perempuan murah berpulang pada diri masing-masing. Silahkan memilihnya sendiri. Bebas-bebas saja kok. Mau sadar atau tidak kitalah yang menentukan!! Mau selamat atau celaka kelak di akhirat kitalah yang menanggungnya.

Mengapa manusia banyak yang merasa nyaman dalam kesalahan dan ketaksadaran? Karena Tuhan tidak langsung menghukum setiap dosa dan pelanggaran. Dia masih memberikan waktu kepada kita untuk berfikir, sadar dan berubah. Itulah sifat Ar-Rahman dan ar-Rahimnya Allah, kasih sayang Allah yang tiada tara pada hamba-hamba-Nya sebelum celaka di akhirat kelak. Masihkan kita akan menyia-nyiakan kesempatan padahal hidup hanya satu kali? Terserah Anda kalau masih berani. Wallahu ‘alam!!


Silahkan di share, dicopas, dibagikan sebanyak-banyaknya untuk menabung amal …!!


Sumber
http://moeflich.wordpress.com/2010/03/06/perempuan-mahal-perempuan-murah-filosofi-menutup-aurat-dalam-agama/



Thin9