Jumat, Agustus 25, 2017

Hidupmu Indah Lho ^0^

Yang terlihat dan diungkapkan didepan publik, kebahagian semu yg tidak tampak pd kehidupan nyatanya. Karena setiap kebahagian yg nyata tak kan mampu terungkap dengan kata2. Dan kesedihan yg terlihat dan terungkap didepan adalah kesedihan yg sebenarnya, yg walaupun terlihat dibuat buat tapi sebenarnya keluar dr lubuk hati yg terdalam


Buat apa memamerkan kebahagian dan memperlihatkan kesedihan. Sedang ada tempat yg lebih hak atas semua itu, ungkapkan kebahagiaanmu dgn syukur dan keluhkan kesedihanmu dgn taubat. Hanya padaNya pemilik hati dan perasaan ini. Yg palsu akan menjadi asli didepannya, yg merasa baik akan merasa buruk dihadapanNya, yg merasa sedih akan merasa bahagia dihadapanNya.


Ketika kau sanggup memamerkan kebahagian yg semu didepan semua tapi kau akan kembali kepadaNya dalam keadaan aslimu, kesedihanmu. Saat kau merasa baik dimata semua, kau akan merasa buruk dihadapanNya karena hatimu tak menyangkal bahwa kau tak kan luput dr sgala dosa yg telah dilakukan. Saat kau merasa sedih, kau akan merasa bahagia dihadapanNya karena saat dihadapanNya terlintas dihadapanmu wajah2 yg kurang beruntung darimu sehingga kembali kau akan merasa bersyukur akan segala nikmat dariNya.


Semua perasaan yg kau rasakan akan menjadi kebalikan dihadapanNya, karena kuasaNya kau akan diminta untuk merenungi kembali bahwa semua yang Ia berikan adalah yg terbaik untukmu, jalan terbaik untukmu, dunia yg terindah untukmu.


Mata ini akan melihat bahwa yg dimiliki org lain lebih baik dr yg kita miliki, tapi mata hati ini melihat bahwa semua yg kita miliki adalah baik untuk kita, dan yg mereka miliki adalah yg terbaik untuk mereka. Yg salah adalah cara pandang kita dalam melihat kehidupan orang lain dgn kedua mata kita, dan memandang kehidupan kita hanya dgn sebelah mata kita.


Bila setiap org memandang dgn cara yg sama, dimana letak Allah SWT berada, kalau kita selalu merasa kurang, apakah kau lupa akan segala pemberianNya yg mungkin tidak diberikan kpd yg lain.


Buka matamu, selaras dgn kau membuka mata hatimu. Lihatlah kedua sisi, atas dan bawah, kanan dan kiri, karena semua ini, hidup ini seimbang. Seperti adanya malam karena adanya siang, adanya bulan karena adanya mentari, adanya kematian karena adanya kehidupan, adanya saat kita lupa dan jangan lupa untuk kembali sadar bahwa kehidupanmu indah


Yaaa seindah surga yg belum pernah engkau lihat tapi kau bisa membayangkan dan merasakan kehidupan yang nyaman tanpa kesulitan didalamnya. Dan tidak seburuk neraka yg sangat pedih saat kau membayangkan dan tak ingin walaupun hanya berpikir untuk berada didalamnya.


Dunia tempat kita berada adalah diperbatasan surga dan neraka. Yang ingin kau tuju dan yg ingin kau hindari. Pilihan hanya padamu, kemana kau akan melangkah, bagaimana cara kau menikmati hidup.


Selamat berakhir pekan
Salam indah dr surga yg ku harap kita dapat berkumpul disana.
Jangan lupa silaturahmi

Minggu, Juni 18, 2017

Sekelumit Kisahku - Meninggalkan Subhat dan Haram karena Allah SWT

Assalammualaikum Wr. Wb



Sahabat muslim yang dirahmati Allah SWT, apa kabar ? Semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat. Ditemani oleh cuaca yang cerah sehingga peluh membasahi pipi disambi dengan menjaga warung aku akan menceritakan pengalaman yang sangat berharga bagi kehidupanku. Membuatku bertambah yakin akan kuasa Allah SWT.



Beberapa bulan yang lalu tepatnya awal bulan Juni di kantor tempat aku bekerja mengadakan Family Gathering ke Singapore dan Malaysia. Wah kira-kira siapa yang tidak mau jalan- jalan ke luar negeri plus gratis pula, pasti tidak ada yang menolak. Awalnya aku pun begitu , siapa sih yang tidak mau jalan-jalan gratis pikirku. Tapi berbeda dengan hati kecilku, dengan tegas ia menolak.  Bimbang, itu yang aku rasakan saat itu, membayangkan jalan-jalan keluar negeri dan gratis itu sangat menyenangkan. Tapi ketika aku berfikir kembali akibat yang nanti akan aku terima :’(. Saat ini bukan suatu yang aneh setiap perusahaan membuat project fiktif untuk menghabiskan dana anggaran per tahun sehingga anggaran untuk tahun depan ditambah, kalau anggaran ada yang lebih maka ditahun depan kemungkinan anggaran untuk perusahaan tersebut dikurangi, begitulah kira-kira uraian temanku yang agak tersinggung mendengar alasanku menolak untuk ikut Gathering karena uang yang digunakan tidak jelas.



Setiap orang punya pilihan, dan aku pun memutuskan untuk tidak ikut. Setelah banyak menimbang antara keinginan dan hati kecil, keyakinaku untuk menolak ikut acara gathering kantor diperkuat dari saran teman sekantorku tapi kita beda divisi. Beliau malah menolak acara ganthering di divisinya ke Beijing, China karena ketidakjelasan anggaran yang digunakan sehingga  tidak siap diminta pertanggung jawaban oleh Allah SWT kelak diakhirat. Yapp, selain kita harus bertanggung jawab diakhirat kita pun harus bertanggung jawab di dunia.



Kok bisa?? Seperti apa yang pernah aku dengar ceramah dari Ustad YM di Youtube tentang Matematika Islam bahwa hitungan Allah SWT berbeda dengan hitungan Manusia ( Dunia – red). Sebagai contoh pada saat kita sedekah secara hitungan mtk dunia uang kita berkurang tapi berbeda dengan hitungan Allah SWT, Dia akan menambah rezeki kita lebih dari apa yang kita sedekahkan. Begitu pula sebaliknya apabila kita mendapatkan uang dengan cara tidak halal atau mendapatkan sesuatu yang sudah kita ketahui haram dari segi cara, secara hitungan dunia kita merasa uang kita bertambah atau kita mendapatkan keuntungan tapi sebenarnya Allah SWT sedang mengurangi nikmat-nikmat kita (rezeki – red) dimasa yang akan datang. Plus kita harus menanggung dosa dari apa yang telah kita dapatkan dengan cara yang tidak halal sehingga kita jadi rugi dua kali.



Hal tersebutlah yang membuatku memilih tidak ikut, dan aku berkeyakinan bahwa Allah SWT akan menggantikan dengan yang lebih baik lagi. Semua akan tergantikan, tinggal aku menuggu dan bersabar. Sebenarnya ada juga teman yang menyampaikan bahwa ini sudah biasa di kantor sehingga tidak apa-apa. Itulah yang membuatku takut bekerja di kantor, karena sesuatu hal yang sudah jelas salah atau haram atau subhat (yang lebih baik kita tinggalkan)  menjadi sesuatu yang biasa seperti halnya malakukan mark up anggaran.



Akhirnya mereka pergi tanpa aku ikut, jadi aku masih kerja dikantor hahahaha. Dengan kondisi ruangan yang sepi dan I’m Freeeee, karena gak ada kerja juga. Tapi tetap aku masuk karena itu merupakan tanggung jawabku sebagai karyawan. Sekembalinya mereka dari Gathering banyak yang mengeluhkan acara karena semua diluar dugaan dari mulai terlalu lama menunggu, hotel yang tidak sesuai dengan yang disampaikan agent travel, guide yang tidak bertanggung jawab dan masih banyak lagi. Sehingga aku merasa sangat beruntung mengambil keputusan untuk tidak ikut :D.



Inilah inti dari kisahku, ternyata keyakinanku bahwa pada saat kita meninggalkan sesuatu karena Allah SWT maka akan digantikan dengan yang lebih baik tidak harus menunggu lama. Selang dua bulan setelah Family Gathering kantor, orang tua salah seorang muridku menelepon bahwa muridku Intan akan melanjutkan kuliah di Malaysia dan sang mami meminta aku untuk menemani mereka yaitu Mami Intan, Meli (Kakak Intan), Intan, Adik Intan (Manda) mengantar Intan ke Universitanya yaitu Taylors Univ di Subang Jaya, Malaysia. Dan juga mengantar mereka untuk pergi ke Singapore melalui jalur darat. Yeaaay.... Alhamdulillah, semua sesuai janji Allah SWT, perjalanan ke Singapore dan Malaysia gratis dan lebih lama juga yaitu 6 hari dan yang pasti Halalan Thoyibah.
Itulah sahabat muslimah, jangan pernah ragu untuk meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT karena Allah SWT pasti akan mengganti dengan yang lebih baik, itu janji-Nya. Kita sebagai manusia yang merupakan makhluk paling sempurna di dunia ini jangan menutup mata dan telinga dengan hal – hal yang salah yang sudah menjadi kebiasaan. Gunakan akal dan pikiran kita untuk bisa menelaah hal-hal yang dirasa janggal dan carilah informasi. Jadi kita harus peka, karena apa yang kita lakukan di dunia ini semuanya akan diminta pertanggung jawabannya.



Nah itulah sekelumit kisahku : Balasan dari Allah SWT



Dont forget about BELIEVE



Semoga bermanfaat

Walaikumsalam wr wb



Thin9

Budget Backpacker Ke Macau, Hong Kong dan Malaysia

Assalammualaikum Wr. Wb


Akhirnya setelah sekian lama vakum aku memutuskan untuk kembali lagi menulis blog mengenai perjalanan Backpacker, kali ini aku akan menuliskan pengalaman Backpacker ke Hongkong, Macau, Malaysia pada tanggal 11 – 17 Agustus 2015 ( Shenzen diskip karena kekurang dana :’(). Berikut ceritanya


Selasa, 11 Agustus 2015


Hari yang dinanti telah tibaa, senangnya hati ini karena akhirnya bisa long long holiday. Oya kali ini travelmate ku ada Ita (travelmate Singapore dan Malaysia), Mb Sindi dan Denis (anak mb Sindi, 9 tahun). Setelah sebelumnya ijin pulang cepat dari kantor, saya dan Ita diantar oleh Maminya ke bandara selepas ba’da Maghrib, agak sedikit tegang juga karena pesawat kita akan take off pukul 20.30 WIB. Dan lagi Ita belum menukarkan uang dan ngantri jadi makin panik aja. Untuk teman-teman yang panikan kaya aku mending prepare 3 jam sebelum keberangkatan, karena pas di bandara pasti ada aja hal yang bikin panik dari mulai ngantri counter check-in atau ada aja yang ketinggalan yang pasti buat kita jadi panik. Hahahaha



Sekitar pukul 19.40 WIB sudah duduk manis di gate keberangkatan internasional, sambil foto-foto narsis hahaha. Oya, awalnya untuk backpacker ke Hongkong dan Macau ini aku ikut bareng teman-teman dari komunitas yang punya tujuan sama tapi karena Ita dan Mb Sindi mau ikut akhirnya aku memutuskan untuk pisah dengan teman-temanku karena dikhawatirkan mereka akan terganggu perjalanannya dikarenakan ritme yang berbeda ( ada anak kecil ). Aku bertemu dengan teman-temanku (sebenarnya baru pertama kali juga bertemu hihihi) yaitu Nurul, Vitri, Esti, dan Fajar di Soeta karena memang kami janjian bertemu disana, berkenalan dan ngobrol2 seputar pengalaman Backpacker dan setelah itu tepat pukul 20.30 WIB pesawat Airasia take off dan membawa kami menuju KLIA2.



Setibanya di KLIA2 kami langsung menuju gateway2 (tempat istirahat di KLIA2) untuk bertemu dengan Imran dan Maya. Karena kondisi sudah tengah malam sekitar pukul 12 (beda 1 jam dengan Indonesia), kami memutuskan untuk istirahat, sebelumnya aku pergi ke toilet karena melewati sevel sehingga aku beli roti tawar seharga RM 3.50 dan air mineral 600ml seharga RM 2. Sebelum tidur,  perut mulai bernyanyi akhirnya aku makan dulu deh, aku makan burasa yang sengaja aku bawa dari rumah (minta tolong mama buatin :D) persiapan karena di Macau nanti agak susah mencari makanan halal dan juga karena mahal hehehe. Setelah makan tidur dehh...



Rabu, 12 Agustus 2015


Namanya juga tidur ngemper di bandara jadi yaaa jauh dari kata nyaman, tidur ayam tepatnya hahahaha. Sekitar pukul 2 pagi karena lokasi gateway2 yang kurang nyaman kami memutuskan untuk pergi ke mushola yang berada di atas pintu keberangkatan. Alhamdulillah lumayan nyaman walaupun dingin sekali, stelah tidur ayam sekitar pukul 5 pagi aku dan Ita pamit duluan sama yang lain karena janjian ketemu sama Mb Sindi dan anaknya di gate keberangkatan. Jadi Mb Sindi salah beli tiket yang seharusnya berangkat pukul 8.30 malam menjadi 8.30 pagi, sehingga dia dan anaknya sudah lebih dulu sampai di KL dan sempat keliling KL dulu. Setelah masuk dan melewati imigrasi kamipun langsung menuju gate keberangkatan, tapi kami tidak bertemu dengan Mb Sindi dan Dennis sampai akhirnya kami naik pesawat. Agak worry juga walaupun kami masih komunikasi karena memang tersedia wifi gratis di KLIA2, tetap saja khawatir karena belum bertemu. Tapi alhamdulilah Mb Sindi dan Dennis masuk pesawat sebagai penumpang terakhir.



Perjalanan udara selama 3 jam menuju Macau sangat mendebarkan, turbulence sepanjang penjalanan membuatku tidak bisa tidur... hiks hiks. Alhamdulillah ketegangan itu akhirnya selesai, tepat pukul 10.10 kami tiba di Macau International Airport, sempat mengambil video walaupun akhirnya ditegur sama petugas lapangan :P. Setelah masuk bandara kita langsung dihadapkan dengan imigrasi, karena Macau International Airport ini tidak besar jadi sangat mudah dan cepat untuk eksplorenya. Oya, apabila mau langsung menuju Hong Kong ada transfer langsung dari Macau International Airport menuju Hongkong International Airport menggunakan kapal laut.



Setelah keluar dari imigrasi kami mencari tempat duduk sementara untuk sekedar sarapan burasa + abon dan kentang kering. Saat ke toilet ternyata aku melewati mesin minum tapi rupanya disini seperti dispenser, lumayan isi ulang minum. Selesai makan kami langsung menuju shuttle bus gratis dari hotel-hotel ternama, posisinya setelah keluar dari imograsi ada disebelah kanan (lihat petunjuk bergambar bus) lurus saja sampai keluar bangunan airport dan dari kejauhan nanti akan tampak banyak bus disana. Kami naik bus dari The Venetian Hotel yang merupakan hotel bintang lima di Macau didalam bus free wifi lohh ^-^. Sampai di The Venetian Hotel kami langsung foto-foto karena interior Hotel yang bagus, dan juga menitipkan tas gratis tapi ternyata penitipan tas sekarang sudah tidak gratis kita harus merogoh kocek 10 MOP untuk menitipkan tas. Saran saya lebih baik tasnya dititipkan saja karena jujur The Venetian Hotel ini luas banget dan pasti capek kalau harus keliling dengan membawa koper, pengalaman saya yang tidak titip tas dan akhirnya susah sendiri. Hiks...hiks

Setelah puas foto kami, langsung mencari tempat petunjuk canal shoppes, tempat dimana kita akan menemukan canal di dalam mall dengan gondolanya dan beratapkan langit buatan like Venetian di Eropa posisi pintunya saat turun bus pas masuk kedalam The Venetian hotel tengok sebelah kiri nanti akan kelihatan petunjuk The Canal Shoppes disamping pintu (seperti pintu masuk rumah, keci). Setelah sampai di Canal Shoppes yaaa kita foto-foto sampai bosen, rencananya kita mau langsung menuju The Ruin of st Paul di Senado Square tapi karena sudah kecapean akhirnya kami memutuskan untuk langsung menuju Hong kong. Naik shuttle bus gratis lagi menuju Terminal Ferry  Maritimo.



Beli tiket Ferry untuk Dewasa 153 HKD (adult) dan 138 HKD (child), perjalanan memakan waktu sekitar satu jam. Sampai di Hongkong Ferry Terminal yang langsung tersambung dengan MTR Sheung Wa station, kami langsung membeli kartu octopus yang fungsinya sama dengan EZ-Link di Singapore jadi tidak perlu beli setiap akan naik MTR, tinggal tap selesai deh agar lebih cepat. Harga Octopus 150 HKD sudah termasuk deposit 50 HKD dan kartu ini bisa kita refund, hanya ada potongan Admin fee aku lupa berapa :D. Kita langsung menuju ke Yau Ma Tei staion untuk check in di Golden Island Guesthouse, Alhambra Building. Dan ini adalah kesalahan dalam pemilihan hostel karena terletak ditengah-tengah MTR station, jadi lumayan jauh :’( dan tempatnya juga menyeramkan. Kamar kami ada dilanttai 13 sedangkan resepsionis ada di lantai 10, dan menurut informasi dari TKW Indonesia yang kebetulan karyawan di hostel tempat kami menginap. Lantai 9, 8, 7 kalau tidak salah dengar adalah tempat prostitusi...huhuhuhu. Awalnya ingin menghindar dari red district TST, ini malah satu building dengan tempat prostitusi, alhamdulillah tidak satu lantai.



Setelah istirahat sebentar, kami langsung menuju daerah Mongkok untuk pergi ke Ladies Market. Kami memutuskan untuk berjalan saja menuju Ladies Market karena hanya berjarak 1 station, disana aku hanya sekedar window shopping karena. Mb Sindi dan ita bebrburu di Attude Store dan sempat mampir ke tempat makan turki yang menjual kebab seharga 60 HKD dan porsinya cukup besar. Setelah makan kita pun balik ke Guesthouse sambil menikmati malam pertama di HK.



Alhamdulillah




Assalammualaikum wr wb

Minggu, Januari 22, 2017

Kisahku -sabar

"Aku bingung, mau menjodohkanmu dengan siapa." ujar seorang temanku

Cantik, biasa
Pintar, biasa
Kaya, biasa
Rajin, biasa
Sholehah, masih banyak belajar

Cita-citaku atau obsesiku? 
Aku bercita-cita menyelusuri bumi ini, menapaki ciptaan-Nya, menyukuri nikmat-Nya.
Aku mulai menabung untuk memulai obsesiku untuk menjelajahi dunia.
Aku mulai bermimpi menapaki negara-negara yang awalnya hanya bisa aku lihat dari majalah, TV maupun internet.

Aku bercita-cita untuk tinggal beberapa waktu dinegara-negara tersebut seminggu, sebulan, setahun tapi tidak untuk selamanya. Karena aku akan mati, dan aku juga mencintai negaraku Indonesia.

Hanya itu, apakah terlalu besar atau terlalu menakutkan?

Tapi sepertinya bukan

Aku yakin, karena memang belum saatnya saja
Ya, memang belum tiba saatnya
Bersabarlah


*thin220117

Kisahku -cinta

Pernahkah kau mencintai seseorang dalam waktu yang lama?
Aku pernah mengalaminya, 3 kali

Pertama saat aku smp kelas 1, butuh 4 tahun untuk melupakan
Kedua saat aku sma kelas 2, butuh 9 tahun untuk melupakan
Ketiga saat aku kerja, butuh berapa waktu untuk melupakan, saat ini aku belum tahu

Sebenarnya bukan waktu untuk melupakan tapi waktu untuk berpaling, akupun tak pernah yakin apakah aku benar-benar mencintai karena aku hanya menunggu waktu untuk menghapuskan.

Apakah hanya tiga orang ini? Kurasa tidak, karena ada banyak laki-laki yang ku sukai atau kagumi tapi hanya sebatas itu tidak lebih. Dan tidak perlu menunggu waktu untuk menghapuskan, karena memang tidak tersimpan dalam memoriku.

Manakah yang terasa sakit? Semuanya terasa sakit, tapi yang terakhir lebih sakit karena mungkin waktu yang tidak tepat. Ia datang disaat aku menantikan seseorang yang menjadi pilihan untuk mendampingiku kelak diusiaku saat ini.

Tapi sepertinya memang bukan saatnya, aku masih harus bersabar menunggu waktu menjawab semuanya.

Apa ikhtiarku? Aku tak yakin apa aku sudah berikhtiar dengan baik, aku hanya tidak berani untuk melangkah dan mengharap dijemput untuk melangkah. Ketidak percayaan diri mungkin menjadi sebab tapi entahlah akupun tidak yakin.

Aku hanya berharap sepeti yang teman-teman dekatku lalui, mereka tidak memilih dan mengejar tetapi dipilih dan dikejar.

Aku bingung dan pasrah akan segala kehendak-Nya, bukan menyerah. Aku hanya akan lebih banyak berdoa kembali untuk mimpiku yang satu ini.



*thin220171      














Kisahku -hati

Hari itu aku menerima sebuah pesan, pesan rekomendasi seorang ikhwan berusia jauh dariku sedang mencari istri. Air mataku menetes, perih sekali jawaban yang aku terima, setelah menunggu 10 hari bukan jawaban maaf atau penyemangat untukku. Tapi sebuah pesan bahwa aku harus melupakannya. Dari awal sebenarnya aku sudah ragu untuk menyampaikannya, aku sadar itu. Dua kali ditolak seharusnya membuatku sadar dan tak lagi berharap, aku tak berdaya dengan hati kecilku yang ingin terus berharap. Kali ini sama dengan 2 penolakan sebelumnya, tidak dengan jawaban yang jelas, hanya tersirat, mungkin itu yang membuat hati kecil ini terus berharap.

Aku selalu merasa tidak sempurna dengan apa yang aku miliki, selalu tidak bersyukur atas segala yang diberikan, selalu mengeluh dengan kondisi yang aku ciptakan sendiri. Aku seakan lupa bahwa segala nikmat yang kudapat mungkin tidak didapat orang lain. Segala kebaikan yang aku rasakan mungkin adalah yang orang lain dambakan. Segala yang aku capai dengan mudah mungkin butuh pengorbanan bagi orang lain.

Alhamdulillah, akhirnya aku tersadar dari mimpi panjangku, mimpi indah yang pahit karena tidak menjadi kenyataan. Tapi saat ini, kenapa yang aku inginkan adalah kenyatan buruk yang manis. Buruk karena tak sesuai dengan mimpiku, tapi manis dirasakan karena itulah yang terbaik yang Dia berikan.

Aku sebenarnya tak terlalu bermasalah dengan perbedaan umur yang jauh, tapi setelah dipikir kembali, harusnya aku juga tidak gegabah untuk menentukan seperti dipaksakan. Sejujurnya akupun masih bingung apakah keputusan itu baik dengan membatasi kriteria umur. Aku hanya tak ingin menjadi terlalu pemilih untuk sesuatu yang tidak menjamin untuk surgaku, selama orang tersebut sholeh dan menerima aku apa adanya. Sampai detik ini aku pun masih bingung dan belum menemukan jawaban yang pasti.

Aku sepertinya akan berhenti untuk mengejar, aku ingin menunggu walaupun aku sadar saat ini usiaku sudah cukup matang untuk menikah, tapi aku tak mau menjadikan hal tersebut beban untuk hidupku, salahkah? Aku tak ingin keterburuanku menjadikan aku salah melangkah atau salah memilih bahkan menjadi gelap mata hanya untuk hal tersebut.

Bukan ingin menunda, aku hanya tak ingin terlalu sedih dalam proses penantian ini. Bukan pula aku terlalu memilih, karena memang tidak ada yang bisa aku pilih. Bukan pula menolak, karena tak ada yang bisa aku tolak. Sampai saat ini tak ada seorangpun yang berminat untuk meminangku.

Aku takut memikirkannya, kenapa sampai saat ini tak ada yang datang, sebegitu buruk kah aku? Astagfirullah, itu yang aku takutkan, aku takut untuk berpikir kemungkinan-kemungkinan yang membuat aku berpaling akan kuasa-Nya, membuatku ragu akan karunia-Nya, membuat aku menutup mata akan rahasia-Nya yang indah.

Aku akan berusaha menyakinkan hati kecil ini untuk tidak berkecil hati menghadapinya. Mencoba berhuznudzon akan rencana-Nya, berat.

Ragu ku harap kau pergi
Khawatir menghilanglah
Yakin kuatkan lah

Waktu akan menjawab semua itu, kuharap tahun ini, manis itu akan datang melenyapkan pahit yang kurasa.
Walaupun bukan akhir cerita, kuharap itu adalah awal kehidupan baruku menjadi wanita yang didambakan semua wanita dibumi ini.
Walaupun aku belum siap, kuyakin ia akan membantu ku melaluinya
Walaupun aku belum sempurna, kuyakin ia akan melengkapinya

Karena bersatu bukan untuk melemahkan, tapi untuk menguatkan satu sisi lainnya


*thin220117

Kisahku -yakin

Aku memutuskan untuk tidak menyerah dengan keadaan ini, aku yakin saat itu akan tiba. Saat semua yang aku tunggu terjawab oleh waktu.

Aku memutuskan untuk tidak menyerah dengan keadaan ini, karena saat semuanya telah berlalu aku pasti akan mengucapkan kata syukur karena telah diijinkan untuk melalui semua ini.

Aku memutuskan untuk tidak terbuai dengan keadaan yang selama ini menghanyutkanku, membuatku lupa akan gunaku, membuatku menjadi orang bodoh untuk waktu yang tidak sebentar
Aku memutuskan untuk tidak menyerah

Semua yang aku lalui
Semua yang aku lakukan
Semua yang telah tertinggal
Semua yang telah kuabaikan
Semua yang telah kulupakan
Semua yang telah aku tutup untuk selama-lamanya

Tak ada waktu untuk menyesal
Tak ada waktu untuk menangis

Pikiranku saat ini dipenuhi dengan segala hal yang ingin ku lakukan
Menyusuri waktu, menyusuri bumi ini dengan kakiku, dengan mimpiku, dengan cintaku, dengan harapanku, dengan masa depanku, dengan jiwaku
Akankah semua ini sesuai dengan rencana-Nya

Semua akan berjalan sesuai pilihanku, sesuai dengan keyakinanku, sesuai dengan pilihanku



*thin220171