Jakarta, 30 April 2014 Pukul 2.14 PM
Assalammualaikum wr.wb
Hari itu, keresahan menghampiri relung hati. Bingung, ragu, bimbang mulai menghinggapi pikiran sampai-sampai selalu teringat disegala aktifitas yang ku jalani hari itu. Melanjutkan kisah tentang pekerjaan yang ku posting, dilema kembali menghadang. Hari ini tepat 1 bulan 20 hari aku bekerja di salah satu perusahaan BUMN dan sampai saat ini belum ada pekerjaan yang jelas mengenai job desc. Dulu sebelum aku, karyawannya juga resign karena tidak ada pekerjaan yang jelas. Hal yang ia rasakan kini aku juga mengalaminya. Semua jadi serba salah, di lain pihak aku merasa tidak enak dengan orang yang memberikan aku pekerjaan apalagi bila aku resign di usia kerja yang masih sangat belia, tapi dilain pihak beban psikis yang aku alami karena keresahan yang disebabkan pekerjaan yang tidak jelas ini juga menjadi pikiran yang membuatku jadi sering tidak tenang dan resah.
Apa yang harus aku lakukan??? Bertanya kepada mama, kakak, dan teman bagaimana menurut mereka apabila mereka berada di posisiku. Memang sih tidak bisa dipungkiri kebutuhan finansial menjadi faktor utama yang membuatku terus menimbang keputusan yang terbaik yang harus aku ambil. Sampai akhirnya aku menemukan pencerahan dari 3 orang yang membuatku yakin untuk memutuskan.
1. Kakak
Beliau menyampaikan bahwa sebenarnya keputusanku untuk menjadi pegawai kantoran tidak disetujuinya karena baginya profesi terdahuluku sebagai guru jauh lebih baik walaupun memang dari segi finansial tidak mencukupi. Tapi dari segi waktu, sebagai seorang perempuan yang nantinya akan memiliki keluarga (Amin ^_^) profesi ini lebih cocok.
2. Teman
Dia memotivasi aku dengan kata-kata inspiratif untuk tetap bertahan karena dia berpendapat bahwa itu bukan kesalahan yang aku lakukan, itu adalah kesalahan perusahaan karena tidak memberikan pekerjaan kepada pegawainya. Berikut aku tuliskan kata-kata inspiratif yang mungkin dapat memberikan motivasi pembaca blogers.
"Seseorang dikatakan ahli bukan karena bakat
tapi karena ia mau belajar"
" Bukankah untuk menjadi pedang yang tajam sepotong besi harus dibakar dan dipukul berkali-kali??"
" Bukankah untuk menghasilkan mutiara seekor kerang harus rela menahan sakityang berkepanjangan karena pasir yang mengendap di tubuhnya??"
" Bukankah untuk menjadi rajawali seekor elang harus rela menjalani transformasi yang sangat menyakitkan?? "
" Bukankah untuk menjadi kupu-kupu yang indah seekor ulat harus rela menjalani proses menjadi kepompong yang menyakitkan??"
"Percayalah, kesulitan adalah jalan dari Allah SWT untuk mengasah potensi dalam diri kita... Teruslah yakin, bahwa sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan"
3. Murrobi
Pegawai kantoran atau guru adalah profesi yang baik dan akan bernilai ibadah asalkan kita niatkan karena Allah semata. Tapi kedua profesi tersebut memiliki nilai + dan -, hanya saja menjadi guru jauh lebih mulia karena ilmu kita akan bermanfaat untuk orang lain kemudian jika siswa kita ada yang jadi guru dan mengamalkannya maka amal kita tak akan pernah terputus.
Seorang guru sama dengan uztadzah atau murrobi begitu juga siswa sama dengan mutarobbi, jika kita niatkan karena Allah dalam rangka mencerdasakan bangsa dan dakwah akan bernilai ibadah. Tetapi mungkin secara materi dunia akan minim dibandingkan kantoran, hanya ilmu menjadi guru atau pendidik akan sangat bermanfaat jika kita sudah memiliki anak karena teori-teori mendidik akan dapat kita aplikasikan ke anak-anak kita kelak.
Mendapat begitu banyak pencerahan membuatku berpikir dan memutuskan aku akan tetap bertahan di perusahaan ini sampai akhir kontrak dan aku akan kembali melamar untuk menjadi guru. Sampai saat itu tiba aku akan berusaha untuk mempelajari kembali dasar-dasar menjadi guru yang baik dan berilmu, menguasai bahasa inggris dan menabung untuk persiapan fase peralihan dari pegawai kantoran menjadi seorang guru. Walaupun dari segi materi akan minim, untuk mengantisipasi hal tersebut aku akan berdoa dan berharap semoga aku memiliki jodoh yang sholeh dan mapan. Amin.
"Menjadi berharta bukanlah jaminan seseorang bahagia"
Wassalammualaiku wr.wb
Thin9