Assalammualaikum wr wb
Dua puluh lima menit sudah lewat
dari waktu yg telah ditetapkan, aku masih ragu. Apakah aku harus pergi atau
tidak, sebenarnya hati kecil ini sudah sedari tadi berteriak kepadaku untuk
segera beranjak dari rumah tapi rasa malas yang hinggap memiliki kekuatan yg
lebih hebat untuk membuatku tidak berkutik dari zona amanku.
Berfikir, diri ini tak berhenti
berfikir. Apa yg seharusnya aku lakukan, disatu sisi aku harus menjaga warung
ini karena ibu dan kakak perempuanku yang biasa menjaganya sedang tidak ada
dirumah, mereka pergi ke acara pernikahan saudara sepupuku yang ketiga kalinya
:’). Tidak habis fikir begitu mudahnya bagi dia untuk menemukan pendamping
hidup sedangkan diriku....:( satu saja belum bertemu :D. Tapi tidak mau juga
diriku sampai tiga kali menikah, satu saja tapi untuk selamanya hingga surga
Allah SWT. Aamin Ya Rabbal A’lamin. Hahahah jadi curhat
Kembali ke fikiranku yang sedang
bingung, tidak tau mengapa aku langsung membangunkan adik ku untuk meminta
padanya menggantikanku menjaga warung. Akupun langsung beranjak ke kamar mandi
dan siap-siap, tadinya aku mau pergi belanja kebutuhan warung yang sudah
menipis. Tapi kenapa hati ini terasa berat, hati kecil ini memintaku untuk
beranjak dr rumah bukan untuk belanja kebutuhan warung tapi beranjak untuk hal
penting lainnya yang sangat sayang untuk terlewatkan.
Waktu menunjukkan pukul 7 lewat,
aku menanyakan info kepada temanku apakah acaranya sudah dimulai? Aku masih
dirumah, sedangkan acara berakhir pukul 8. Diapun menjawab “masih keburu kok
teh”, tanpa fikir panjang akupun langsung menyampaikan ke adikku untuk menjaga
warung karena aku akan pergi agak lama karena setelah acara aku akn pergi
belanja kebutuhan warung.
Sepanjang perjalanan aku
merenung, sungguh Allah SWT ingin aku melangkahkan kaki dijalannya. Allah SWT
menghadirkan rasa khawatir dan kebimbangan sehingga sangat disayang apabila aku
tidak hadir pada acara tersebut. Ada sedikit kemenangan yg hinggap dihatiku,
bahwa akhirnya aku dapat melawan rasa malasku.
Aku tiba sangat telat, tapi
dengan senyum yang hangat teman-temanku menyambutku. Tidak semuanya aku kenal,
hanya ada bebebrapa saja karena ini kali pertama aku mengikuti acara tersebut.
Tahsin, itu adalah acara atau kegiatan yg sangat berat untuk dilakukan tadi
tapi akhirnya aku bisa melewati rasa malas yang hinggap.
Aku sadar, hidup ini adalah
ibadah yang harus kita jalani dengan sabar dan ikhlas karena ada ujian
didalamnya tapi bukan tanpa halangan, kitapun harus berani memutuskan sesuai
dengan kata hati dan hasilnya kadang diluar dari apa yang diharapkan. Tapi aku
sangat yakin bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik, itu saja sudah
cukup. Mungkin tidak mengapa aku tidak
hadir tahsin, tapi Allah SWT seperti tidak ingin aku melewatkan kesempatan
untuk menuntut ilmu, mempelajari dan memahami sahabatku – Al quran. Dan Masya
Allah banyak sekali ilmu yang aku dapatkan, tidak hanya mempelajari tentang
huruf dan tajwid tapi ada kisah-kisah pula yang disampaikan di sela-sela pembelajaran.
Alhamdulillah terima kasih Ya
Rabb, Engkau masih memberikan aku hidayah untuk berkumpul dengan orang-orang
shaleh, menuntunku untuk menemukan makna hidup dengan mempelajari pedoman hidup
yang Engkau turunkan melalui kekasihMu, Nabi Muhammad SAW. Semoga kelak Engkau
himpun aku dan saudara-saudaraku kelak di SurgaMu bersama kekasihMu. Aamin Ya
Rabbal Alamin.
A’laikumsalam wr wb
Thin9