Minggu, September 18, 2016

BERJUANG MELAWAN RASA MALAS

Assalammualaikum wr wb



Dua puluh lima menit sudah lewat dari waktu yg telah ditetapkan, aku masih ragu. Apakah aku harus pergi atau tidak, sebenarnya hati kecil ini sudah sedari tadi berteriak kepadaku untuk segera beranjak dari rumah tapi rasa malas yang hinggap memiliki kekuatan yg lebih hebat untuk membuatku tidak berkutik dari zona amanku.


Berfikir, diri ini tak berhenti berfikir. Apa yg seharusnya aku lakukan, disatu sisi aku harus menjaga warung ini karena ibu dan kakak perempuanku yang biasa menjaganya sedang tidak ada dirumah, mereka pergi ke acara pernikahan saudara sepupuku yang ketiga kalinya :’). Tidak habis fikir begitu mudahnya bagi dia untuk menemukan pendamping hidup sedangkan diriku....:( satu saja belum bertemu :D. Tapi tidak mau juga diriku sampai tiga kali menikah, satu saja tapi untuk selamanya hingga surga Allah SWT. Aamin Ya Rabbal A’lamin. Hahahah jadi curhat


Kembali ke fikiranku yang sedang bingung, tidak tau mengapa aku langsung membangunkan adik ku untuk meminta padanya menggantikanku menjaga warung. Akupun langsung beranjak ke kamar mandi dan siap-siap, tadinya aku mau pergi belanja kebutuhan warung yang sudah menipis. Tapi kenapa hati ini terasa berat, hati kecil ini memintaku untuk beranjak dr rumah bukan untuk belanja kebutuhan warung tapi beranjak untuk hal penting lainnya yang sangat sayang untuk terlewatkan.

Waktu menunjukkan pukul 7 lewat, aku menanyakan info kepada temanku apakah acaranya sudah dimulai? Aku masih dirumah, sedangkan acara berakhir pukul 8. Diapun menjawab “masih keburu kok teh”, tanpa fikir panjang akupun langsung menyampaikan ke adikku untuk menjaga warung karena aku akan pergi agak lama karena setelah acara aku akn pergi belanja kebutuhan warung.


Sepanjang perjalanan aku merenung, sungguh Allah SWT ingin aku melangkahkan kaki dijalannya. Allah SWT menghadirkan rasa khawatir dan kebimbangan sehingga sangat disayang apabila aku tidak hadir pada acara tersebut. Ada sedikit kemenangan yg hinggap dihatiku, bahwa akhirnya aku dapat melawan rasa malasku.


Aku tiba sangat telat, tapi dengan senyum yang hangat teman-temanku menyambutku. Tidak semuanya aku kenal, hanya ada bebebrapa saja karena ini kali pertama aku mengikuti acara tersebut. Tahsin, itu adalah acara atau kegiatan yg sangat berat untuk dilakukan tadi tapi akhirnya aku bisa melewati rasa malas yang hinggap.


Aku sadar, hidup ini adalah ibadah yang harus kita jalani dengan sabar dan ikhlas karena ada ujian didalamnya tapi bukan tanpa halangan, kitapun harus berani memutuskan sesuai dengan kata hati dan hasilnya kadang diluar dari apa yang diharapkan. Tapi aku sangat yakin bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik, itu saja sudah cukup.  Mungkin tidak mengapa aku tidak hadir tahsin, tapi Allah SWT seperti tidak ingin aku melewatkan kesempatan untuk menuntut ilmu, mempelajari dan memahami sahabatku – Al quran. Dan Masya Allah banyak sekali ilmu yang aku dapatkan, tidak hanya mempelajari tentang huruf dan tajwid tapi ada kisah-kisah pula yang disampaikan di sela-sela pembelajaran.


Alhamdulillah terima kasih Ya Rabb, Engkau masih memberikan aku hidayah untuk berkumpul dengan orang-orang shaleh, menuntunku untuk menemukan makna hidup dengan mempelajari pedoman hidup yang Engkau turunkan melalui kekasihMu, Nabi Muhammad SAW. Semoga kelak Engkau himpun aku dan saudara-saudaraku kelak di SurgaMu bersama kekasihMu. Aamin Ya Rabbal Alamin.

A’laikumsalam wr wb


Thin9