Assalammualaikum Wr. Wb
Sahabat muslim yang dirahmati
Allah SWT, apa kabar ? Semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat. Ditemani
oleh cuaca yang cerah sehingga peluh membasahi pipi disambi dengan menjaga
warung aku akan menceritakan pengalaman yang sangat berharga bagi kehidupanku.
Membuatku bertambah yakin akan kuasa Allah SWT.
Beberapa bulan yang lalu tepatnya
awal bulan Juni di kantor tempat aku bekerja mengadakan Family Gathering ke
Singapore dan Malaysia. Wah kira-kira siapa yang tidak mau jalan- jalan ke luar
negeri plus gratis pula, pasti tidak ada yang menolak. Awalnya aku pun begitu ,
siapa sih yang tidak mau jalan-jalan gratis pikirku. Tapi berbeda dengan hati
kecilku, dengan tegas ia menolak. Bimbang, itu yang aku rasakan saat itu,
membayangkan jalan-jalan keluar negeri dan gratis itu sangat menyenangkan. Tapi
ketika aku berfikir kembali akibat yang nanti akan aku terima :’(. Saat ini
bukan suatu yang aneh setiap perusahaan membuat project fiktif untuk
menghabiskan dana anggaran per tahun sehingga anggaran untuk tahun depan
ditambah, kalau anggaran ada yang lebih maka ditahun depan kemungkinan anggaran
untuk perusahaan tersebut dikurangi, begitulah kira-kira uraian temanku yang
agak tersinggung mendengar alasanku menolak untuk ikut Gathering karena uang
yang digunakan tidak jelas.
Setiap orang punya pilihan, dan
aku pun memutuskan untuk tidak ikut. Setelah banyak menimbang antara keinginan
dan hati kecil, keyakinaku untuk menolak ikut acara gathering kantor diperkuat
dari saran teman sekantorku tapi kita beda divisi. Beliau malah menolak acara
ganthering di divisinya ke Beijing, China karena ketidakjelasan anggaran yang
digunakan sehingga tidak siap diminta
pertanggung jawaban oleh Allah SWT kelak diakhirat. Yapp, selain kita harus
bertanggung jawab diakhirat kita pun harus bertanggung jawab di dunia.
Kok bisa?? Seperti apa yang
pernah aku dengar ceramah dari Ustad YM di Youtube tentang Matematika Islam
bahwa hitungan Allah SWT berbeda dengan hitungan Manusia ( Dunia – red).
Sebagai contoh pada saat kita sedekah secara hitungan mtk dunia uang kita
berkurang tapi berbeda dengan hitungan Allah SWT, Dia akan menambah rezeki kita
lebih dari apa yang kita sedekahkan. Begitu pula sebaliknya apabila kita
mendapatkan uang dengan cara tidak halal atau mendapatkan sesuatu yang sudah
kita ketahui haram dari segi cara, secara hitungan dunia kita merasa uang kita
bertambah atau kita mendapatkan keuntungan tapi sebenarnya Allah SWT sedang
mengurangi nikmat-nikmat kita (rezeki – red) dimasa yang akan datang. Plus kita
harus menanggung dosa dari apa yang telah kita dapatkan dengan cara yang tidak
halal sehingga kita jadi rugi dua kali.
Hal tersebutlah yang membuatku
memilih tidak ikut, dan aku berkeyakinan bahwa Allah SWT akan menggantikan
dengan yang lebih baik lagi. Semua akan tergantikan, tinggal aku menuggu dan
bersabar. Sebenarnya ada juga teman yang menyampaikan bahwa ini sudah biasa di
kantor sehingga tidak apa-apa. Itulah yang membuatku takut bekerja di kantor,
karena sesuatu hal yang sudah jelas salah atau haram atau subhat (yang lebih
baik kita tinggalkan) menjadi sesuatu
yang biasa seperti halnya malakukan mark up anggaran.
Akhirnya mereka pergi tanpa aku
ikut, jadi aku masih kerja dikantor hahahaha. Dengan kondisi ruangan yang sepi
dan I’m Freeeee, karena gak ada kerja juga. Tapi tetap aku masuk karena itu
merupakan tanggung jawabku sebagai karyawan. Sekembalinya mereka dari Gathering
banyak yang mengeluhkan acara karena semua diluar dugaan dari mulai terlalu
lama menunggu, hotel yang tidak sesuai dengan yang disampaikan agent travel,
guide yang tidak bertanggung jawab dan masih banyak lagi. Sehingga aku merasa
sangat beruntung mengambil keputusan untuk tidak ikut :D.
Inilah inti dari kisahku,
ternyata keyakinanku bahwa pada saat kita meninggalkan sesuatu karena Allah SWT
maka akan digantikan dengan yang lebih baik tidak harus menunggu lama. Selang
dua bulan setelah Family Gathering kantor, orang tua salah seorang muridku
menelepon bahwa muridku Intan akan melanjutkan kuliah di Malaysia dan sang mami
meminta aku untuk menemani mereka yaitu Mami Intan, Meli (Kakak Intan), Intan,
Adik Intan (Manda) mengantar Intan ke Universitanya yaitu Taylors Univ di
Subang Jaya, Malaysia. Dan juga mengantar mereka untuk pergi ke Singapore
melalui jalur darat. Yeaaay.... Alhamdulillah, semua sesuai janji Allah SWT,
perjalanan ke Singapore dan Malaysia gratis dan lebih lama juga yaitu 6 hari
dan yang pasti Halalan Thoyibah.
Itulah sahabat muslimah, jangan
pernah ragu untuk meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT karena Allah
SWT pasti akan mengganti dengan yang lebih baik, itu janji-Nya. Kita sebagai
manusia yang merupakan makhluk paling sempurna di dunia ini jangan menutup mata
dan telinga dengan hal – hal yang salah yang sudah menjadi kebiasaan. Gunakan
akal dan pikiran kita untuk bisa menelaah hal-hal yang dirasa janggal dan
carilah informasi. Jadi kita harus peka, karena apa yang kita lakukan di dunia
ini semuanya akan diminta pertanggung jawabannya.
Nah itulah sekelumit kisahku : Balasan dari Allah SWT
Dont forget about BELIEVE
Semoga bermanfaat
Walaikumsalam wr wb
Thin9